PBB pada hari Jumat menyuarakan "keprihatinan yang mendalam" atas keputusan Presiden Afghanistan Hamid Karzai untuk menunda pertemuan perdana parlemen selama sebulan.
Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA), dengan dukungan Amerika dan negara lain, merilis pernyataan yang menyerukan agar Karzai melakukan sidang parlemen "secepat mungkin."
Mayoritas anggota parlemen yang baru hari Kamis setuju untuk bersidang tanggal 23 Januari dengan maupun tanpa persetujuan presiden.
Karzai mengumumkan penundaan itu hari Rabu, dengan mengatakan pengadilan Pemilu meminta tambahan waktu untuk menyelidiki klaim kecurangan terkait pemilihan 18 September.
Sementara itu, kekerasan berlanjut di seluruh Afghanistan. Pasukan NATO hari Jumat mengatakan seorang anak Afghanistan tewas dan 12 lainnya luka-luka akibat dua ledakan bom di Afghanistan selatan dan timur.