Juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric mengatakan pada Senin (19/8), bahwa pimpinan lembaga tersebut “menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat” personel mereka yang ditahan oleh kelompok Houthi di Yaman.
“Sekjen masih sangat prihatin akan keamanan personel PBB, anggota masyarakat sipil, LSM nasional dan internasional, misi diplomatik, dan lembaga sektor swasta yang telah ditahan secara sewenang-wenang oleh kelompok Houthi selama lebih dari dua bulan, dan dia mendesak pembebasan mereka dengan segera dan tanpa syarat,” kata Dujarric.
Pada Juni tahun ini, Dujarric mengumumkan bahwa pasukan keamanan Houthi telah menahan 11 personel PBB di Yaman. Pada saat itu, dia mengatakan dua perempuan dan sembilan laki-laki bekerja untuk lima badan PBB yang berbeda dan juga untuk utusan PBB di Yaman.
Dalam penjelasannya pada Senin, Dujarric mengatakan bahwa Sekjen PBB “juga mengutuk upaya masuk secara paksa oleh kelompok Houthi ke dalam area kantor PBB untuk Komisioner Tinggi HAM” di Sanaa. Dia menambahkan bahwa kelompok Houthi kini telah menyerahkan kembali kantor tersebut kepada staf PBB.
“Sekjen PBB mengulangi desakannya bahwa mereka yang ditahan harus diperlakukan dengan penuh hormat atas hak asasi mereka, dan bahwa mereka harus bisa melakukan kontak dengan keluarga dan pengacara mereka,” tambah Dujarric.
Dujarric juga mengatakan bahwa situasi kemanusiaan dan pembangunan di Yaman sangat mengerikan, dengan lebih dari 18 juta orang menderita akibat kerawanan pangan, epidemi, pengungsian, kerusakan infrastruktur dan kondisi ekonomi yang kritis.
PBB, lanjut dia, telah bekerja tanpa lelah untuk menangani dampak situasi tersebut bagi rakyat Yaman, namun keamanan bagi personel PBB tetap harus terjamin. PBB dan mitra-mitranya tidak boleh menjadi sasaran, tidak boleh ditangkap dan tidak boleh ditahan ketika menjalankan tugasnya.
Kelompok Houthi yang bersukutu dengan Iran, telah menyerang jalur pelayaran di Laut Merah, yang menyebabkan dilakukannya serangan udara dari AS dan Inggris. Mereka telah menahan sekitar 20 pegawai Keduataan AS di Sanaa yang merupakan warga negara Yaman selama tiga tahun terakhir. Kedutaan itu menghentikan operasinya pada 2014. [ns/ka]