Dua mantan Pelapor Khusus PBB mendesak Uni Eropa untuk mendukung komisi penyelidikan untuk menyelidiki kemungkinan terjadinya kejahatan atas kemanusiaan dan kejahatan perang di Birma.
Amerika dan sejumlah negara lainnya telah mendukung pembentukan komisi penyelidik yang diajukan oleh Tomas Ojea Quintana – Pelapor Khusus HAM di Birma bulan Maret lalu. Penyelidikan semacam itu dapat memicu penuntutan oleh Pengadilan Kriminal Internasional.
Pendahulu Quintana adalah Paulo Sergio Pinheiro dan Yozo Yokota. Dalam surat tertanggal hari Selasa kepada Kepala Kebijakan Asing Uni Eropa Catherine Ashton, mereka mengatakan pola pelanggaran HAM oleh pemerintah militer Birma adalah “parah – tersebar luas dan sistematis”.
Mereka menambahkan ada sebuah bukti yang terdokumentasi dengan baik di Birma tentang kerja paksa, perkosaan sebagai senjata perang, pengerahan secara paksa tentara anak-anak, penganiayaan keagamaan, penyiksaan dan pembunuhan.