PBB: Jumlah Koban Sipil di Afghanistan Turun 9 Persen

Tadamichi Yamamoto, Ketua misi bantuan PBB, United Nations Assistance Mission in Afghanistan (UNAMA).

PBB mencatat adanya penurunan jumlah korban sipil sebesar 9 persen di Afghanistan pada 2017, namun mengingatkan bahwa pada tahun ini bahaya yang dihadapi warga sipil kemungkinan meningkat mengingat pihak-pihak yang berperang semakin menunjukkan sikap saling bermusuhan.

Konflik bersenjata pada tahun lalu menyebabkan jatuhnya korban sipil hingga sebanyak 10.543, termasuk 3.438 kematian, menurut laporan tahunan Misi Bantuan PBB di Afghanistan, UNAMA, yang dirilis Kamis (15/2).

Ketua UNAMA Tadamichi Yamamoto, pada sebuah konferensi pers di Kabul, mengatakan, ia khawatir tahun ini bahaya yang dihadapi warga sipil meningkat kecuali semua pihak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah jatuhnya korban sipil.

Pada 2016, jumlah korban sipil akibat konflik bersenjata di Afghanistan mencapai 11.434, termasuk 3.510 kematian.

Seorang pejabat urusan HAM PBB, Danielle Bell, Kamis, dalam konferensi pers yang sama, menggambarkan penurunan 9 persen jumlah korban sipil pada tahun lalu sebagai langkah penting untuk menurunkan bahaya yang dihadapi warga Afghanistan yang tidak terlibat pertempuran.

"Namun saya harus menegaskan bahwa 2017 merupakan tahun keempat berturutan di mana UNAMA mencatat jumlah korban sipil lebih dari 10.000 orang setiap tahunnya, “ kata Bell.

Laporan itu juga mengungkapkan bahwa serangan bunuh diri dengan bom rakitan bertanggungjawab atas 40 persen jumlah korban sipil yang tercatat UNAMA. [ab/lt]