PBB Minta Kekerasan Sudan dan Sudan Selatan Dihentikan

Pipa minyak Sudan (foto: dok). Kedua Sudan mengalami kebuntuan dalam sengketa soal minyak.

DK PBB mendesak kedua negara menghormati perjanjian non agresi yang ditandatangani kurang dari satu bulan yang lalu.

Dewan Keamanan PBB meminta Sudan dan Sudan Selatan mengambil langkah-langkah untuk mencegah perang selagi kedua pihak memulai putaran perundingan baru di Ethiopia. Kedua Sudan mengalami kebuntuan dalam sengketa mengenai minyak, dan saling tuduh mendukung kelompok pemberontak lainnya.

Duta besar Inggris Mark Lyall Grant yang menjadi pimpinan bergilir DK hari Selasa mengatakan DK sangat prihatin atas laporan-laporan gerakan tentara dan serangan-serangan udara di sepanjang perbatasan.

Ia mendesak kedua negara untuk menghormati perjanjian non agresi yang ditandatangani kurang dari satu bulan yang lalu.

Grant mengatakan, "DK PBB meminta semua pihak menghentikan operasi-operasi militer di kawasan-kawasan perbatasan dan mengakhiri lingkaran kekerasan."

DK juga meminta Sudan dan Sudan Selatan “tidak mengambil tindakan yang meremehkan keamanan dan kestabilan negara masing-masing.”

Pernyataan itu keluar selagi Sudan dan Sudan Selatan memulai perundingan 10 hari di Addis Ababa. Uni Afrika berusaha menengahi perselisihan yang berpusat pada pembagian hasil minyak, perbatasan yang tidak ditandai dengan jelas, dan pertanyaan-pertanyaan mengenai kewarga negaraan yang muncul setelah kemerdekaan Sudan Selatan bulan Juli lalu.