PBB, Uni Eropa, Uni Afrika Serukan Perundingan untuk Atasi Krisis Burundi

Seorang tentara Burundi mengamankan ibukota Bujumbura pasca serangan maut terhadap sebuah bar di sana Minggu 8/11 (foto: dok).

Dalam pernyataan gabungan Kamis (12/11), para pejabat tinggi dari ketiga badan itu mengatakan semua pihak yang bertikai di Burundi harus segera bertemu.

PBB, Uni Afrika dan Uni Eropa menyerukan diadakannya perundingan antara pemerintah Burundi dan oposisi untuk memecahkan krisis politik yang mendalam di negara itu.

Dalam pernyataan gabungan Kamis (12/11), para pejabat tinggi dari ketiga badan itu mengatakan semua pihak harus segera bertemu, baik di ibukota Ethiopia atau Uganda, berdasarkan mediasi Presiden Uganda Yoweri Museveni.

Dewan Keamanan PBB diperkirakan dengan suara bulat akan mengadopsi sebuah resolusi hari Kamis yang menyerukan diakhirinya kekerasan di Burundi dan mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap siapapun yang menghalang-halangi diupayakannya solusi damai.

Upaya itu menyatakan keprihatinan mengenai “meningkatnya kekacauan secara terus menerus” di Burundi dan kurangnya dialog diantara para pihak-pihak yang bersengketa.

Para diplomat di New York mengatakan PBB bisa mengerahkan penjaga perdamaian ke Burundi apabila ketenangan tidak segera pulih di negara Afrika Timur itu.

Namun pihak berwenang di Burundi mengatakan negara itu “aman-aman saja” dan tidak mungkin ada pembunuhan massal. [vm/ii]