Berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, Christian menambahkan, “Kondisi di Gaza semakin buruk dari hari ke hari.” Penduduk di wilayah kantong yang terkepung tersebut “benar-benar berada di ambang kelaparan.”
“Kami baru saja melakukan konvoi pagi ini untuk mencapai Rumah Sakit Nasser di mana pasien-pasien, para staf layanan kesehatan, semua orang di sana membutuhkan makanan. Tetapi masyarakat yang sangat membutuhkan pada dasarnya sudah mengambil persediaan tersebut. Seperti yang bisa kita sebut, ini adalah distribusi perbekalan yang dilakukan secara mandiri, yang betul-betul menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan itu," kata Lindmeier.
Serangan Israel terhadap Gaza, yang merupakan tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober, telah meratakan sebagian besar wilayah kecil di pesisir Laut Tengah tersebut. Akibatnya, 85% penduduk Gaza mengungsi, dan menyebabkan 25% penduduknya mengalami kelaparan.
BACA JUGA: PM Palestina Mohon Negara Donor Batalkan Penangguhan Dana UNRWAKetika ditanya tentang serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki di mana pasukan Israel menyamar sebagai perempuan sipil dan petugas medis menyerbu rumah sakit pada Selasa dan menewaskan tiga militan Palestina, Christian mengatakan ia tidak mendengarnya.
Jadi, "Saya tidak bisa membenarkan atau menyangkal. Apapun, penyalahgunaan fasilitas medis dilarang. Tidak pernah boleh ada penyalahgunaan dalam bentuk atau cara apa pun terhadap fasilitas medis."
Militer mengatakan para militan menggunakan rumah sakit itu sebagai tempat persembunyian. Tetapi mereka tidak memberikan bukti.
Your browser doesn’t support HTML5
Secara terpisah, juru bicara Organisasi Meteorologi Dunia, Clare Nullis, mengumumkan rekor suhu baru untuk benua Eropa, yang secara resmi dikonfirmasi organisasi tersebut. Suhu 48,8 derajat Celsius tercatat di Sisilia, Italia, pada 11 Agustus 2021.
Mengapa butuh waktu lama bagi organisasi tersebut untuk memverifikasi suhu tersebut, Clare menjelaskan, "Penyelidikan-penyelidikan seperti ini merupakan prosedur yang sangat panjang. Kami ingin melakukannya dengan benar. Ini sangat melelahkan karena penting bagi kami untuk percaya diri, dan dunia memiliki keyakinan bahwa suhu global kita diukur dengan benar, dan diverifikasi."
Rekor yang tercatat di stasiun cuaca otomatis itu terbit Selasa dalam Jurnal Internasional Climatology. Pengumuman terbaru ini semakin menambah kekhawatiran akan perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. [ka/jm]