Seorang pejabat tinggi Turki mengecam melalui media sosial ucapan Kanselir Jerman Angela Merkel dan saingannya mengenai Turki dalam perdebatan pra-pemilihan.
Ibrahim Kalin, juru bicara presiden Turki, Senin (4/9) melalui akun Twitternya mengatakan bahwa Merkel dan Martin Schulz mengecam Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai usaha pengalihan perhatian dari masalah yang lebih mendesak, seperti peningkatan diskriminasi.
Kalin mengatakan sikap Eropa terhadap Turki yang telah menciptakan pihak “lain” dan populisme dalam politik Jerman akan menggalakkan diskriminasi dan rasisme.
Dalam perdebatan hari Minggu (3/9), Schulz mengatakan ia akan mengakhiri pembicaraan mengenai Turki bergabung dengan Uni Eropa karena kebijakan Erdogan yang semakin otoriter. Merkel, yang sebelumnya mengutarakan keraguan akan peluang Turki memasuki Uni Eropa mengatakan Turki sedang beralih dari semua praktek demokrasi dengan kecepatan yang sangat tinggi.”