Para penyidik PBB mengatakan pelanggaran hak asasi terus berlangsung di Suriah, dengan pembantaian dilakukan oleh tentara maupun pemberontak.
Laporan baru yang dilansir hari Rabu oleh Komisi Penyidikan Suriah PBB membeberkan pengepungan dan serangan senjata berat tanpa henti, penyiksaan, eksekusi, dan pemerkosaan meluas.
Dikatakan, serangan senjata berat tanpa pandang bulu menimbulkan sebagian besar korban jiwa warga sipil, dan merupakan penyebab utama penduduk lari ke wilayah-wilayah lain di Suriah atau ke negara tetangga.
Badan PBB Urusan Pengungsi melaporkan pekan lalu bahwa lebih dari dua juta orang telah mengungsi dari Suriah sejak konflik berkobar tahun 2011, sementara 4,25 juta warga lari ke tempat-tempat lain di Suriah. Badan pengungsi PBB mengatakan, penyiksaan terus dilakukan kedua pihak.
Sementara itu, Presiden AS Barack Obama minta agar Kongres Amerika menunda pemungutan suara mengenai tindakan militer terhadap Suriah, sementara ia menyatakan dukungan pada prakarsa diplomatik Rusia untuk menghancurkan senjata kimia Suriah.
Dalam pidato televisi nasional Selasa (10/9) malam, Obama menyebut usul Rusia yang telah diterima Suriah itu sebagai tanda-tanda yang membesarkan hati, namun ia menekankan bahwa tentara Amerika siap bertindak jika diplomasi gagal.
Menurut prakarsa itu, pemerintah Suriah akan menyerahkan senjata kimianya kepada PBB untuk dihancurkan, dan Amerika akan membekukan rencana melancarkan serangan militer.
Obama mengatakan, terlalu dini untuk mengetahui apakah prakarsa itu akan sukses, tetapi ada peluang bahwa ancaman senjata kimia Suriah dapat dihapuskan tanpa penggunaan kekuatan.
Iran dan China, yang menentang intervensi militer di Suriah, hari Rabu menyatakan optimisme mengenai prakarsa itu.
Dikatakan, serangan senjata berat tanpa pandang bulu menimbulkan sebagian besar korban jiwa warga sipil, dan merupakan penyebab utama penduduk lari ke wilayah-wilayah lain di Suriah atau ke negara tetangga.
Badan PBB Urusan Pengungsi melaporkan pekan lalu bahwa lebih dari dua juta orang telah mengungsi dari Suriah sejak konflik berkobar tahun 2011, sementara 4,25 juta warga lari ke tempat-tempat lain di Suriah. Badan pengungsi PBB mengatakan, penyiksaan terus dilakukan kedua pihak.
Sementara itu, Presiden AS Barack Obama minta agar Kongres Amerika menunda pemungutan suara mengenai tindakan militer terhadap Suriah, sementara ia menyatakan dukungan pada prakarsa diplomatik Rusia untuk menghancurkan senjata kimia Suriah.
Dalam pidato televisi nasional Selasa (10/9) malam, Obama menyebut usul Rusia yang telah diterima Suriah itu sebagai tanda-tanda yang membesarkan hati, namun ia menekankan bahwa tentara Amerika siap bertindak jika diplomasi gagal.
Menurut prakarsa itu, pemerintah Suriah akan menyerahkan senjata kimianya kepada PBB untuk dihancurkan, dan Amerika akan membekukan rencana melancarkan serangan militer.
Obama mengatakan, terlalu dini untuk mengetahui apakah prakarsa itu akan sukses, tetapi ada peluang bahwa ancaman senjata kimia Suriah dapat dihapuskan tanpa penggunaan kekuatan.
Iran dan China, yang menentang intervensi militer di Suriah, hari Rabu menyatakan optimisme mengenai prakarsa itu.