Pejabat pemerintah Yaman dan sebuah kelompok bantuan melaporkan bahwa 18 pekerja bantuan internasional termasuk sembilan pegawai PBB asal Yaman ditahan dalam serangkaian penggerebekan, Kamis (6/6) malam.
Dalam sebuah laporan di situsnya, Organisasi Hak Asasi Manusia Mayyun, mengutip sumbernya sendiri, melaporkan petugas keamanan dan intelijen bersenjata Houthi melakukan penggerebekan bersenjata secara bersamaan di ibu kota Yaman, Sanaa, serta kota-kota Hodeida, Saada dan Amran.
Kelompok itu mengatakan penggerebekan tersebut menarget warga Yaman yang bekerja untuk PBB dan organisasi bantuan internasional lainnya, menggerebek rumah mereka, menginterogasi mereka, dan menyita ponsel dan komputer sebelum membawa mereka pergi dengan kendaraan militer.
Kelompok tersebut mengatakan para pekerja yang ditahan termasuk pegawai Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Program Pembangunan PBB, Program Pangan Dunia, dan kantor Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Yaman.
Para pekerja yang ditahan juga berasal dari kelompok bantuan Save the Children, organisasi masyarakat sipil Yaman Relief and Development Response, Oxfam, CARE America, dan lembaga pemerintah Yaman, Dana Sosial untuk Pembangunan.
Pejabat pemerintah, yang tidak bersedia disebutkan namanya, membenarkan laporan kelompok tersebut kepada organisasi-organisasi berita.
Organisasi Mayyun mengutuk “dengan keras” penggerebekan dan penahanan itu, dan menyebut tindakan tersebut sebagai “eskalasi berbahaya,” yang melanggar hak istimewa dan kekebalan yang diberikan kepada pekerja bantuan berdasarkan hukum internasional.
Kelompok tersebut menuntut Houthi mengungkap nasib para korban penculikan dan menyerukan pembebasan mereka segera.
PBB sejauh ini belum mengomentari kejadian tersebut. Salah satu kelompok, Save the Children, mengeluarkan pernyataan kepada Associated Press bahwa mereka “prihatin dengan keberadaan salah satu anggota staf kami di Yaman dan melakukan segala yang kami bisa lakukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraannya.”
Pemberontak Houthi di Yaman dan organisasi media afiliasinya tidak segera mengakui penahanan tersebut.
Kelompok Houthi yang didukung Iran telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah, sehingga mendatangkan serangan udara dari Amerika Serikat dan Inggris, dan mereka telah menahan sekitar 20 pegawai lokal Kedutaan Besar AS di Sanaa selama tiga tahun terakhir.[lt/ab]