Pemberontak Kolombia Serahkan Senjata

Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, kiri depan, komandan senior FARC, Rodrigo Londono, yang juga dikenal sebagai Timoleón Jiménez atau Timochenko, kanan depan, serta Jean Arnault, wakil PBB untuk proses perdamaian Kolombia, tengah, menyaksikan proses perlucutan senjata di monitor televisi di Buenavista, Kolombia, Selasa 27 Juni 2017 (foto: AP Photo/Fernando Vergara)

Pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang berhaluan kiri telah menyerahkan hampir semua senjata anggotanya sebagai bagian dari perjanjian damai yang dicapai dengan pemerintah tahun lalu untuk mengakhiri konflik yang berlangsung setengah abad.

PBB menyatakan hari Senin pemberontak ‘Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia’ (FARC) yang berhaluan kiri telah menyerahkan hampir semua senjata anggotanya sebagai bagian dari perjanjian damai yang dicapai dengan pemerintah tahun lalu untuk mengakhiri konflik yang berlangsung setengah abad.

Menurut pernyataan PBB, pihaknya telah menerima 7,132 pucuk senjata anggota pemberontak itu. Jumlah yang lebih kecil masih berada di tangan pemberontak sampai tanggal 1 Agustus guna melindungi 26 kamp pedesaan yang dihuni 7,000 anggota pemberontak yang berkemas beralih ke kehidupan sipil.

Pengumuman PBB itu dikeluarkan sehari sebelum presiden Kolombia Manuel Santos dan komandan tertinggi pemberontak Rodrigo Londono dijadwalkan bertemu di salah satu kamp pedesaan itu menandai rampungnya proses perlucutan senjata tersebut.

Rancangan perjanjian perdamaian pertama yang ditandatangani bulan November ditolak rakyat Kolombia dalam satu referendum dengan selisih suara tipis. Rancangan kemudian disusun ulang dan diajukan ke Kongres. Para pengecam mengatakan perjanjian itu terlalu lunak terhadap anggota pemberontak. [ps/al]