Para pemberontak di pegunungan barat di Libya mengatakan telah meraih kemenangan dan tengah berjuang melawan pasukan Moammar Gaddafi di sebuah kota strategis berjarak 80 kilometer barat daya dari ibukota Tripoli.
Komandan oposisi mengatakan, pertempuran hari Minggu itu terjadi di pinggiran Bair al-Ghanam, menyusul pertempuran sengit selama berminggu-minggu di Pegunungan Nafusa yang telah mendorong pasukan pemerintah mundur kembali ke ibukota.
Kota itu penting karena hanya 30 kilometer dari Zawiya, pintu gerbang utama dari Tripoli barat dan tempat sebuah kilang minyak utama. Pasukan oposisi merebut Zawiya bulan Maret sebelum pasukan pendukung Gaddafi merebut kembali kota itu.
Sebuah kapal yang membawa 106 warga Libya tiba di Tripoli Minggu pagi dari kubu pemberontak di Benghazi di Libya timur. Kapal feri itu dioperasikan oleh Komite Palang Merah Internasional yang mengangkut kira-kira 300 orang ke Benghazi dari Tripoli pada hari Jumat.
Sementara itu, para pemimpin Uni Afrika dalam pertemuannya di Pretoria mengatakan Gaddafi telah mempertegas untuk tidak terlibat dalam perundingan dalam mengakhiri perang saudara lebih dari empat bulan di Libya itu. Uni Afrika mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Minggu bahwa "mereka menerima bahwa Gaddafi tidak turut ambil bagian dalam proses negosiasi."
Belum ada konfirmasi dari pemerintah Libya mengenai hal yang bisa menjadi konsesi yang signifikan.
Minggu malam, juru bicara Gaddafi tetap menentang dan bersikeras bahwa pemimpin Libya itu adalah "kepala negara Libya. Ia tidak akan mundur." Gaddafi telah memimpin Libya selama 42 tahun, tapi dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan oleh pemberontak yang bangkit menentang pemerintahan dan oleh upaya pengeboman yang dipimpin NATO.