Sedikitnya tujuh orang tewas hari Selasa (21/4), setelah sebuah bom mobil meledak di luar sebuah restoran yang ramai pengunjung di ibukota Somalia, Mogadishu. Seorang wartawan VOA yang berada di lokasi kejadian mengatakan, dua perempuan adalah di antara mereka yang tewas akibat ledakan itu.
Kantor berita Reuters mengutip jurubicara militan al-Shabab yang mengklaim sebagai dalang serangan hari Selasa itu. Paling tidak delapan orang lain cedera akibat serangan di restoran itu.
Restoran Banoda yang menjadi target, terletak dekat Hotel Central, merupakan restoran yang populer di kalangan karyawan Istana Kepresidenan Somalia.
Ini adalah serangan ke-empat al-Shabab yang mengakibatkan korban jiwa di Somalia dalam beberapa hari ini.
Hari Senin, al-Shabab juga mengaku bertanggungjawab atas aksi pemboman bunuh diri yang menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai delapan lainnya di Somalia Utara. Penyerang menarget sebuah minibus yang mengangkut staff Dana Anak-anak PBB (UNICEF) di kota Garowe, ketika mereka melakukan perjalanan dari tempat penginapan ke kantor mereka.
Sebuah sumber yang dekat dengan PBB di Garowe mengatakan kepada VOA, seorang pria menaiki bis itu dan meledakkan bom yang diikatkan di pinggangnya.
Al-Shabab telah memberontak sejak tahun 2006 untuk menggulingkan pemerintah Somalia dan memberlakukan hukum syariah.
Sementara itu, pemerintah Amerika resmi menetapkan dua pemimpin al-Shabab sebagai teroris.
Yang pertama adalah Ahmed Diriye, yang menjadi komandan al-Shabab menggantikan Ahmed Godane yang tewas akibat serangan pesawat nirawak Amerika tahun lalu.
Orang lainnya adalah Abdirahim Mohamed Warsame, tokoh pada sayap al-Shabab yaitu Amniyat yang baru-baru ini menyerang sebuah kampus dan menewaskan hampir 150 mahasiswa.