Kelompok yang juga mencakup negara-negara pendukung Suriah, yaitu Rusia dan Iran, akan mengadakan pertemuan di sela-sela KTT Keamanan Munich.
Ini merupakan pertemuan lengkap pertama kelompok itu sejak perundingan yang dimediasi PBB tentang transisi politik di Suriah gagal menemukan solusi, sebagian karena protes kelompok oposisi atas pemboman yang didukung Rusia terhadap kota Aleppo.
Pemboman itu telah memaksa ribuan warga Suriah melarikan diri dari kota itu, sebagian besar menuju ke perbatasan Turki yang sudah padat.
Sehari sebelum bertolak ke Munich, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry hari Selasa (9/2) menyampaikan keprihatinan tentang Rusia dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry.
"Aktivitas Rusia di Aleppo dan di kawasan saat ini membuat semakin sulit untuk berunding dan melakukan pembicaraan serius," ujar Kerry.
Mesir juga merupakan bagian dari Kelompok Dukungan Internasional bagi Suriah yang mendukung perundingan yang dimediasi PBB, yang dirancang untuk mendorong transisi politik di Suriah. Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan keberhasilan memulai kembali perundingan itu nantinya akan dapat meningkatkan stabilitas kawasan.
"Semoga saja proses politik yang digagas di Suriah akan memberi kita lebih banyak kemampuan untuk mencegah meluasnya terorisme di Suriah, supaya negara itu bisa kembali stabil," ujar Shoukry.
Bulan Desember lalu Menteri Luar Negeri John Kerry telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov di Moskow. Dalam beberapa pekan terakhir ini Kerry dan Lavrov telah melakukan serangkaian pembicaraan melalui telfon tentang krisis di Suriah.
Jerman adalah persinggahan pertama dalam lawatan ke tiga negara yang akan dilakukan Kerry, yang juga mencakup persinggahan di Albania.
Sekembalinya dari Munich, Kerry akan ke Califonia di mana ia akan mendampingi Presiden Barack Obama dalam KTT Khusus Amerika dan ASEAN. [em/ds]