Pemerintah akan Cabut Izin Maskapai yang Langgar Standar Keselamatan

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan

Langkah pemeriksaan keselamatan ini diambil pasca kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh hari Minggu di Laut Jawa, dekat kota Pangkalan Bun di Kalimantan.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan kementeriannya akan menggiatkan pemeriksaan keselamatan atas semua pesawat yang terdaftar di Indonesia, dan pemeriksaan proses operasi semua maskapai penerbangan di Indonesia.

Langkah pemeriksaan keselamatan ini diambil pasca kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh hari Minggu di Laut Jawa, dekat kota Pangkalan Bun di Kalimantan.

“Sebenarnya ini program ramp check, random check dilakukan biasanya rutin. Sekarang kami akan melakukan atas semua aircraft yang registrasinya di Indonesia, dimulai dari penerbangan terjadwal dulu. Lalu setelah itu kita akan mengadakan pemeriksaan proses operasi bagi semua maskapai penerbangan di Indonesia, dimulai dari Air Asia karena ada kecelakaan,” kata Menhub Jonan.

Jonan mencatat maskapai Indonesia AirAsia terakhir kali menjalani pemeriksaan ramp check tanggal 25 Desember dan hasilnya baik.

Mantan Direktur Utama KAI itu mengatakan kepada VOA dalam wawancara telepon hari Kamis, jika ditemukan penyimpangan dan/atau kelalaian serius atas standar keselamatan, maka izin operasi maskapai yang bersangkutan akan dicabut atau dibatalkan.

“Ini berlaku bagi siapa saja, termasuk maskapai penerbangan yang menggunakan tekanan politiik, kita akan periksa semua,” kata Menhub Jonan.

Menurutnya cukup banyak maskapai di Indonesia yang menggunakan tekanan politik semacam itu, namun, Jonan enggan merincikannya.

Salah satu prosedur operasi standar (SOP) yang penting namun kerap disepelekan, menurut Jonan adalah briefing tatap muka sebelum terbang.

Briefing sebelum pilot memberangkatkan pesawat harus dilakukan ‘oleh manusia’. Tidak bisa briefing melalui email, atau diserahkan saja karena buru-buru. Briefing ‘antar manusia’ penting supaya penyelia tahu apakah pilot lagi kurang sehat atau tidak, dokumen sudah lengkap atau tidak, apakah ada ramalan cuaca, apakah semua check list dilakukan, dan sebagainya,” kata Menteri Jonan.

Menteri Jonan juga menyerukan maskapai-maskapai berbiaya rendah (low cost carriers) agar tidak menjual tiket terlalu murah, yang dikhawatirkan dapat mengorbankan keselamatan atau pelayanan.