Pemerintah AS Revisi Naik Pertumbuhan Ekonomi 2023, Lebih Tinggi Dari Perkiraan

Thomas Strater, yang bekerja sebagai mekanik, sedang merakit sepeda di University Bicycles di Boulder, Colorado, 30 April 2024. Departemen Perdagangan melaporkan, Kamis, 26 September 2024, bahwa ekonomi AS tumbuh lebih tinggi dari perkiraan. (Thomas Peipert/AP Photo)

Kinerja negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini menjadi faktor kunci bagi para pemilih ketika Amerika Serikat bersiap untuk pemilihan presiden pada November.

Perekonomian Amerika Serikat (AS) berkembang lebih cepat dari perkiraan semula untuk tahun-tahun antara 2021 dan 2023, menurut pembaruan data tahunan pemerintah yang dirilis Kamis.

Kinerja negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini menjadi faktor kunci bagi para pemilih ketika Amerika Serikat bersiap untuk pemilihan presiden pada November.

Para pemilih telah merasakan dampak dari tingginya biaya hidup dalam beberapa tahun terakhir bahkan ketika inflasi telah mereda. Hal ini dapat mempengaruhi cara mereka menilai pemerintahan Partai Demokrat saat ini ketika mereka menuju tempat pemungutan suara.

Departemen Perdagangan AS mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh sebesar 2,9 persen pada 2023, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,5 persen.

Departemen itu menambahkan, pertumbuhan pada 2022 juga direvisi naik dari 1,9 persen menjadi 2,5 persen.

Kedua perubahan tersebut terutama mencerminkan revisi naik terhadap belanja konsumen dan investasi bisnis.

Belanja konsumen yang lebih baik dari perkiraan berarti pertumbuhan PDB juga direvisi sedikit naik untuk 2021, sementara penurunan PDB pada 2020 tidak berubah.

Namun, kata Departemen Perdagangan, gambaran ekonomi yang lebih luas masih “sedikit berubah” dari perkiraan sebelumnya.

Sementara itu, laporan terpisah pemerintah yang dirilis pada Kamis (26/9) menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB pada kuartal kedua tahun ini tidak berubah, yaitu tetap pada 3,0 persen secara tahunan.

Namun laju pertumbuhan PDB untuk kuartal pertama direvisi sedikit lebih tinggi menjadi 1,6 persen, menurut Departemen Perdagangan. [ft/es]