Pemerintah: Penenggelaman Kapal Penangkap Ikan Ilegal Sukses

Kapal nelayan tak berawak dari Vietnam diledakkan dan ditenggelamkan oleh angkatan laut Indonesia di lepas pantai Anambas, Kepulauan Riau (5/12).

Presiden Joko Widodo menyatakan pencurian ikan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi Indonesia.

Indonesia menyatakan kebijakan baru untuk menenggelamkan kapal-kapal penangkap ikan ilegal sejauh ini telah berlangsung sukses.

Presiden Joko Widodo Rabu (10/12) menyatakan pencurian ikan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi Indonesia.

Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti mengatakan, langkah tersebut telah menurunkan secara dramatis jumlah kapal asing yang beroperasi di dekat kepulauan Natuna. Menurutnya, langkah tersebut juga tidak merusak hubungan dengan negara-negara tetangga.

Ia menambahkan bahwa pada masa mendatang, pemerintah berencana untuk menyita kapal-kapal tersebut.

"Jika ada efek jera, mengapa kita terus menenggelamkan kapal? Lebih baik menyitanya untuk negara dan diberikan pada para nelayan," ujar Susi.

Sejak Jumat, Indonesia telah menangkap dan menenggelamkan sedikitnya tiga kapal asal Vietnam.

Pada Minggu, para pejabat mengatakan telah menyita 22 kapal China yang diduga melakukan penangkapan ikan ilegal. Tidak jelas apakah kapal-kapal itu akan ditenggelamkan atau disita.

Media Vietnam kemudian mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri yang mengatakan bahwa negara itu telah "melakukan pembicaraan serius dengan Indonesia" mengenai masalah ini, dan telah meminta Jakarta menangani kapal-kapal nelayan yang melanggar wilayah perairan sesuai dengan hukum internasional dan dasar kemanusiaan.