Korupsi Berlanjut, Pemerintah pro-Barat di Ukraina Dapat Tekanan

Demonstran Ukraina mengatakan reformasi Maidan tidak cukup berusaha memberantas KKN di sana, pada peringatan HUT ke-2 Revolusi Maidan (20/2).

Demonstran mengatakan reformasi Maidan, atau "Revolusi Martabat," tidak cukup berusaha memberantas korupsi dan kronisme.

Dua tahun lalu bulan ini, Revolusi Maidan di Ukraina berusaha menyingkirkan oligarki yang korup dan menempatkan negara itu ke jalan menuju masyarakat demokratis ala Barat.

Namun, pemerintah pro-Barat yang selalu ingin menegakkan reformasi itu kini mendapat tekanan karena korupsi berlanjut, dan Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda melepas dukungan bagi pemberontak yang pro-Rusia di Ukraina timur.

Demonstran di Kyiv bulan ini menyerang kantor-kantor bank Rusia, menghancurkan jendela dan mebel sementara polisi mengawasi. Demonstran itu, kaum nasionalis, menandai perginya Presiden Viktor Yanukovych yang didukung Rusia dua tahun lalu. Tetapi mereka juga menyatakan kemarahan pada pemerintah sekarang karena gagal memberantas korupsi dan menarget oligarki yang bertanggungjawab atas kegagalan itu.

Yang dirusak dalam protes itu antara lain kantor milik Rinat Akhmetov, taipan baja dan pertambangan, orang terkaya Ukraina.

Demonstran mengatakan reformasi Maidan, atau "Revolusi Martabat," tidak cukup berusaha memberantas korupsi dan kronisme. Mereka menyerukan pemberontakan lagi. [ka/al]