Rakyat Ekuador dengan suara mayoritas membatasi masa jabatan presiden menjadi dua kali dalam referendum nasional yang dipandang sebagai ujian penting terhadap kekuatan politik mantan Presiden Rafael Correa.
Hasil hitung cepat (quick count) menunjukkan pemilih dalam referendum nasional Minggu (4/2), dengan perbandingan hampir 2 banding 1, menyetujui langkah memberlakukan kembali pembatasan masa jabatan yang membuat Correa tersingkir 2015.
Hasil ini sudah diperkirakan dan merupakan dorongan besar bagi Presiden Lenin Moreno, yang merupakan anak emas Correa sampai ia berkuasa tahun lalu. Kini mereka kerap berselisih sejak Moreno memutuskan membangun kerjasama dengan para pemimpin bisnis dan lainnya yang dulu menjadi korban perisakan Correa.
Enam pertanyaan lain dalam referendum itu untuk membatasi pengaruh Correa dan membatasi aktivitas pertambangan guna melindungi wilayah, disahkan dengan mudah. [em/ii]