Komisi pemilihan umum Burundi telah merekomendasi penangguhan pemilu nasional setelah kerusuhan yang terjadi karena keputusan Presiden Pierre Nkurunziza untuk berusaha memperoleh masa jabatan ketiga.
Komisi Pemilu Independen Nasional mengatakan, Senin (8/6), mereka telah mengusulkan pemilu legislatif diadakan tanggal 26 Juni, yang disusul dengan pemilihan Presiden tanggal 15 Juli dan pemilihan anggota Senat tanggal 24 Juli.
Pemilihan presiden semula dijadwalkan tanggal 26 Juni, tetapi belum ada yang berkampanye setelah protes kekerasan dan usaha kudeta yang gagal bulan lalu di ibukota Bujumbura.
Seorang penasihat utama Presiden Nkurunziza mengatakan kepada VOA bahwa Presiden harus menandatangani jadwal pemilu yang diusulkan itu, dan diperkirakan tidak akan melakukannya dalam dua hari ini. Ia mengatakan kemungkinan ada sedikit perubahan jadwal tersebut dan mengatakan pemerintah sedang membicarakan saran jadwal baru itu dengan oposisi dan para tokoh masyarakat madani.