Para pemimpin dunia yang terlibat dalam sejumlah isu geopolitik yang mendapat sorotan luas akan termasuk di antara mereka yang dijadwalkan berpidato pada hari pertama sidang Majelis Umum PBB di New York.
Setelah pidato pembukaan dari Sekjen PBB Antonio Guterres, hadirin dalam pertemuan tahunan itu akan menyimak pidato sekumpulan pemimpin yang mencakup Presiden Amerika Donald Trump, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden Perancis Emmanuel Macron.
BACA JUGA: Sekjen PBB Peringatkan Pemimpin Dunia Gagal Atasi Perubahan IklimPidato tersebut disampaikan sehari setelah aktivis remaja Swedia Greta Thunberg menegur para pemimpin dunia pada sebuah KTT yang menyerukan aksi terkait iklim. Ia mengatakan rakyat menderita dan sekarat karena efek pemanasan global dan bahwa semua pemimpin hanya berbicara kosong.
“Kita sedang berada di awal kepunahan massal dan semua yang dapat Anda bicarakan hanyalah uang,” kata Thunberg, yang memicu sebuah gerakan remaja, yakni aksi mogok sekolah setiap Jumat untuk menyerukan tindakan terkait perubahan iklim.
Ia mengatakan bahwa sains selama 30 tahun sudah menjelaskan hal tersebut, namun para pemimpin masih belum berbuat cukup banyak.
“Kalian mengecewakan kami! Tetapi orang-orang muda mulai memahami pengkhianatan kalian,” kata Thunberg dengan suara penuh emosi. “Mata semua generasi mendatang tertuju pada kalian. Dan jika kalian memilih untuk mengecewakan kami, saya tegaskan bahwa kami tidak akan pernah memaafkan kalian.”
Remaja berusia 16 tahun ini memperingatkan lebih dari 60 presiden dan perdana menteri yang berkumpul di ruang sidang Majelis Umum bahwa generasi muda tidak akan membiarkan para pemimpin “lolos begitu saja.” Ia mengatakan mereka telah menetapkan batas dan suka tidak suka, sekarang “perubahan sudah tiba.”
BACA JUGA: Aktivis Remaja Greta Thurnberg Marahi Pemimpin Dunia di KTT Iklim PBBSementara itu Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan, “Generasi saya telah gagal dalam melaksanakan tanggung jawab melindungi bumi ini. Itu harus berubah.”
Ia menyerukan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap dan diakhirinya pembangunan baru pembangkit listrik tenaga batu bara. [uh/ab]