Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mendukung buku putih yang dirilis China pada Senin (20/12) tentang situasi demokrasi di wilayah tersebut. Ia menyoroti pernyataan tinjauan itu bahwa sistem demokrasi di Hong Kong harus dikembangkan "berdasar kerangka" yang disebut prinsip satu negara, dua sistem.
Kandidat-kandidat yang pro-Beijing mendominasi pemilihan legislatif Hong Kong yang diadakan Minggu, mengalahkan yang moderat dan independen dalam pemilihan umum pertama kota itu setelah Beijing mengeluarkan resolusi untuk mengubah undang-undang pemilihan kota tersebut.
BACA JUGA: Para Kandidat 'Patriot' Pro-China Menang dalam Pemilu Hong KongKandidat yang setia kepada Beijing memenangkan mayoritas kursi dalam pemilihan hari Minggu setelah undang-undang diubah untuk memastikan bahwa hanya "patriot" pro-Beijing yang dapat mengelola kota itu. Jumlah pemilih untuk pemungutan suara terungkap sebagai 30,2%.
Lam diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Beijing pada Senin (20/12) malam untuk menyampaikan laporan. Ia mengatakan akan memberi laporan penuh kepada Beijing tentang situasi politik dan ekonomi terbaru di Hong Kong.
“Saya berharap akan menyampaikan berbagai masalah dalam kunjungan tugas khusus ini karena berkat dua tindakan yang sangat menentukan dari otoritas pusat, Hong Kong kini kembali ke jalur yang benar sebagai satu negara, dua sistem,” kata Lam. [ka/uh]