Pengusaha Hong Kong dan aktivis pro-demokrasi terkemuka Jimmy Lai dan dua lainnya pada Kamis (9/12) dihukum karena peran mereka dalam peringatan tragedi Tiananmen pada tahun lalu, di tengah tindakan keras terhadap perbedaan pendapat di kota itu serta kontrol politik yang diperketat oleh Beijing.
Lai, bersama Chow Hang-tung, wakil ketua penyelenggara peringatan yang dilakukan oleh “Aliansi Hong Kong untuk Mendukung Gerakan Demokratik Patriotik di Tiongkok” dan aktivis sekaligus mantan jurnalis Gwyneth Ho dihukum karena ikut serta atau menghasut orang lain untuk bergabung dalam peringatan itu pada tahun 2020.
Mereka termasuk di antara 24 aktivis yang didakwa atas peran mereka dalam pertemuan tidak resmi di Victoria Park pada 4 Juni tahun lalu, di mana ribuan orang berkumpul untuk menyalakan lilin dan menyanyikan lagu-lagu di taman meskipun ada peringatan polisi bahwa mereka mungkin melanggar hukum.
Aliansi Hong Kong itu sebelumnya mengadakan peringatan di Victoria Park pada 4 Juni setiap tahun untuk mengenang tindakan keras berdarah terhadap pengunjuk rasa yang menuntut lebih banyak demokrasi di Lapangan Tiananmen Beijing pada 1989.
Tahun lalu, pihak berwenang melarang peringatan tahunan itu untuk pertama kalinya dalam tiga dekade, dengan alasan pembatasan jarak sosial dan risiko kesehatan masyarakat akibat virus corona. Peringatan juga dilarang tahun ini.
Lai dinyatakan bersalah telah menghasut orang lain untuk ambil bagian, sementara Ho dihukum karena sengaja berpartisipasi dalam peringatan. Chow, seorang pengacara, dihukum karena menghasut orang lain dan berpartisipasi dalam peringatan itu.
Ketiganya sebelumnya mengaku tidak bersalah atas tuduhan tersebut. [lt/ab]