Pemimpin Korea Utara Klaim Persatuan Makin Kuat Setelah Pamannya Dieksekusi

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyampaikan pidato Tahun Baru (1/1). (Foto: Kyodo)

Kim Jong Un mengatakan bahwa eksekusi Jang Song Thaek dan para staf-nya pada Desember perlu untuk melenyapkan pengkotak-kotakan dalam partai.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggunakan pidato tahun-barunya untuk membesar-besarkan persatuan yang semakin kuat di Pyongyang setelah pelaksanaan hukuman mati terhadap pembimbingnya dan yang kedua paling berkuasa.

Kim mengatakan dalam pidato televisi yang disiarkan secara nasional bahwa eksekusi Jang Song Thaek dan para staf-nya pada Desember perlu untuk melenyapkan pengkotak-kotakan dalam Partai Pekerja yang berkuasa.

Pembunuhan Jang, yang dituduh merencanakan kudeta, menimbulkan pertanyaan apakah Kim kehilangan kendali kekuasaan, karena Korea Utara jarang berbicara tentang pertentangan internal.

Pidato Kim juga diperhatikan dengan seksama untuk melihat tanda-tanda provokasi terhadap Amerika, dan sekutunya, yang menurut beberapa kalangan dapat digunakan untuk membantu memperkuat semangat nasionalisme dan persatuan di Utara.

Pidato 25-menit itu tidak mengandung ancaman terhadap Amerika, dan berjanji keadaan tidak akan aman kalau perang nuklir pecah.