Pemimpin oposisi Korea Selatan Lee Jae-myung telah didakwa atas tuduhan suap yang terkait dengan dugaan pengaturan transfer dana ke Korea Utara.
Para jaksa menuduh Lee meminta perusahaan garmen Ssangbangwool Group untuk secara ilegal mentransfer $8 juta ke Korea Utara antara tahun 2019 dan 2020, sewaktu ia menjabat gubernur Gyeonggi, di bagian barat laut Korea Selatan.
Kantor berita Yonhap mengatakan wakil gubernur Lee, Lee Hwa-young, dijatuhi hukuman 9,5 tahun penjara pekan lalu sehubungan dengan pengaturan pengiriman uang secara ilegal itu. Para jaksa mengatakan Lee Hwa-young menyalurkan uang itu untuk meningkatkan program komersial di Korea Utara yang disponsori Gyeonggi dan untuk memfasilitasi rencana kunjungan Lee Jae-myung ke Pyongyang.
BACA JUGA: China: Pengerahan Senjata Nuklir AS ke Korsel akan Mengganggu KeamanannyaLee Jae-myung, ketua Partai Demokrat, juga diadili atas tuduhan korupsi yang tidak terkait, termasuk yang terkait dengan sebuah skandal pembangunan properti selama masa jabatannya sebagai wali kota di sebuah kota di dekat Seoul.
Legislator liberal itu kalah tipis dalam pemilihan presiden 2022 dari Yoon Suk Yeol yang konservatif. Ia dianggap sebagai kandidat utama untuk menggantikan presiden sewaktu masa jabatan tunggal Yoon berakhir.
Ia luka parah pada Januari lalu sewaktu seorang penyerang menikam lehernya ketika ia sedang bertemu dengan para wartawan di lokasi pembangunan sebuah bandara baru di Busan, kota di bagian barat daya. Ia diterbangkan ke Rumah Sakit Seoul National University untuk menjalani pembedahan selama dua jam guna memperbaiki pembuluh darah vena jugularis di lehernya. [uh/ab]