Abdullah Ocalan yang dipenjara oleh Turki mengatakan akan membuat pengumuman "bersejarah" hari Kamis.
Pemimpin pemberontak Kurdi Abdullah Ocalan yang dipenjarakan mengatakan akan membuat pengumuman "bersejarah" hari Kamis, deklarasi yang secara luas diperkirakan akan mencakup gencatan senjata dalam pemberontakan yang telah berlangsung tiga dekade.
Ocalan menyampaikan pesan itu kepada para anggota legislatif Kurdi yang mengunjunginya hari Senin di penjara di pulau Imrali. Ia juga diperkirakan akan menghimbau para pejuang Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK, agar mulai mundur dari Turki.
Pengumuman hari Kamis itu akan bertepatan dengan dimulainya festival musim semi Kurdi.
PKK telah berperang melawan pemerintah Turki sejak tahun 1984. Kelompok itu awalnya menuntut sebuah negara Kurdi yang merdeka, tetapi kemudian melunakkan tuntutannya menjadi otonomi dan hak-hak budaya lebih besar bagi rakyat Kurdi.
Konflik itu telah merenggut hampir 40.000 jiwa. Dalam tahun terakhir, kekerasan kembali mencapai tingkat tahun 1990-an, ketika konflik itu berada pada puncaknya.
Para pakar memperkirakan sekitar 2.500 pemberontak PKK berpangkalan di Turki, dan sisanya berkemah di negara tetangganya, Irak utara.
Ocalan menyampaikan pesan itu kepada para anggota legislatif Kurdi yang mengunjunginya hari Senin di penjara di pulau Imrali. Ia juga diperkirakan akan menghimbau para pejuang Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK, agar mulai mundur dari Turki.
Pengumuman hari Kamis itu akan bertepatan dengan dimulainya festival musim semi Kurdi.
PKK telah berperang melawan pemerintah Turki sejak tahun 1984. Kelompok itu awalnya menuntut sebuah negara Kurdi yang merdeka, tetapi kemudian melunakkan tuntutannya menjadi otonomi dan hak-hak budaya lebih besar bagi rakyat Kurdi.
Konflik itu telah merenggut hampir 40.000 jiwa. Dalam tahun terakhir, kekerasan kembali mencapai tingkat tahun 1990-an, ketika konflik itu berada pada puncaknya.
Para pakar memperkirakan sekitar 2.500 pemberontak PKK berpangkalan di Turki, dan sisanya berkemah di negara tetangganya, Irak utara.