Penangkapan Migran Pada Oktober Masih Rendah di Tengah Pembatasan Suaka Biden

Sebuah botol plastik tergeletak di pasir dekat tembok perbatasan di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko, terlihat dari Ciudad Juarez, Meksiko, 23 Oktober 2024.

Imigrasi menjadi isu utama bagi para pemilih menjelang pemilihan umum yang akan digelar Selasa, 5 November.

Otoritas perbatasan Amerika Serikat menangkap sekitar 54.000 migran yang menyeberangi perbatasan Amerika Serikat-Meksiko secara ilegal pada Oktober, menurut angka awal yang diperoleh Reuters, yang menunjukkan peningkatan tipis dari September. Namun, angka tersebut secara umum tetap menunjukkan tren penurunan sejak Juni ketika pembatasan baru diberlakukan di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.

Wakil Presiden Kamala Harris, kandidat presiden dari Partai Demokrat, telah menyerukan pembatasan perbatasan yang lebih ketat, menanggapi kritik dari kandidat dari Partai Republik Donald Trump atas imigrasi ilegal.

Imigrasi adalah isu utama bagi para pemilih menjelang pemilihan hari Selasa (5/11), khususnya di kalangan Partai Republik, dan Trump terus menerus melontarkan isu ini.

Sekitar 54.000 penangkapan migran dari 1 Oktober hingga 30 Oktober, jauh lebih sedikit dari rata-rata penangkapan bulanan Patroli Perbatasan Amerika Serikat yang mencapai 160.000 selama delapan bulan pertama tahun fiskal 2024, sebelum pembatasan diberlakukan oleh pemerintahan Biden. Data awal yang ditinjau oleh Reuters tidak mencakup hari terakhir bulan Oktober.

Pada tahun fiskal 2023, petugas perbatasan menangkap rata-rata 170.000 migran per bulan.

Pada tahun fiskal 2019, sebelum pandemi dan selama masa kepresidenan Trump, rata-rata bulanannya sekitar 71.000.

"Kami merasa sangat yakin dengan strategi yang kami terapkan untuk mengelola hal ini," kata seorang pejabat senior Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat, yang namanya tidak ingin disebut. Pejabat tersebut mengatakan bahwa berkurangnya penyeberangan telah memungkinkan lebih banyak para petugas untuk bergerak ke lapangan dan menargetkan perdagangan manusia dan narkoba.

Pembatasan yang diberlakukan pemerintahan Biden membatasi sebagian besar orang yang menyeberang secara ilegal untuk mengajukan suaka. Pada saat yang sama, Meksiko meningkatkan penegakan hukum imigrasinya menyusul tekanan Amerika Serikat.

Trump menindak tegas imigrasi legal dan ilegal selama menjabat sebagai presiden tahun 2017-2021 dan telah menjanjikan deportasi dalam jumlah besar jika terpilih kembali. Harris menyalahkan Trump karena membantu menggagalkan undang-undang bipartisan awal tahun ini yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan perbatasan.

Pemerintahan Biden juga telah meluncurkan program yang memungkinkan ratusan ribu migran masuk secara legal melalui "pembebasan bersyarat" darurat, yang menurut pejabat Biden telah mengurangi penyeberangan ilegal. Partai Republik berpendapat bahwa program Biden melampaui batas hukum dan bisa dimanfaatkan bagi migran untuk memasuki Amerika Serikat. [es/dw ]