Penarikan Rusia dari Suriah Tak Boleh Pengaruhi Sanksi Ukraina

Asisten Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland.

Organisasi pemantau mengatakan, dalam bulan Februari saja ada 15 ribu pelanggaran gencatan senjata, sebagian besar berasal dari wilayah Ukraina timur yang dikuasai separatis.

Pengumuman Rusia bahwa negara itu menarik pasukannya dari Suriah seharusnya tidak membuat Amerika Serikat mencabut sanksi terhadap Rusia atas Ukraina, menurut Asisten Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland kepada anggota Kongres hari Selasa (15/3), mengutip laporan terbaru mengenai "melonjaknya pelanggaran gencatan senjata" di Ukraina timur.

Presiden Rusia Vladimir Putin hari Senin mengumumkan rencana menarik sebagian besar pasukan Rusia dari Suriah setelah beroperasi selama lima setengah bulan.

Menurut pemantau dari Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), dalam bulan Februari saja terdapat 15 ribu pelanggaran gencatan senjata, sebagian besar berasal dari wilayah Ukraina timur yang dikuasai separatis.

Selain itu, tercatat lebih banyak pelanggaran gencatan senjata pada minggu pertama bulan Maret dibandingkan pada waktu-waktu lain sejak Agustus 2015.

Perjanjian yang disebut Minsk II merupakan paket kebijakan untuk mengurangi konflik yang sedang berlangsung di Ukraina timur. Perjanjian itu juga memberi akses kepada OSCE untuk memantau dan memverifikasi gencatan senjata dan penarikan senjata berat.

Meski mengakui Rusia sedang melakukan lobi keras di dalam Eropa agar mengakhiri sanksi-sanksi, Nuland menambahkan, Amerika terus "melihat apa yang terjadi di Suriah dan apa yang terjadi di Ukraina sebagai dua tempat terpisah" karena "apa yang dilakukan di Suriah seharusnya tidak berimbas pada pilihan tentang Ukraina." [ka/al]