Menjelang hampir dicapainya hasil referendum hari Minggu (2/10), para penentang perjanjian damai dengan kelompok pemberontak Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) di luar dugaan menang sangat tipis.
Dengan hanya kurang dari 10% surat suara yang masih belum dihitung, otorita pemilu Kolombia Minggu sore menyatakan bahwa pihak yang memilih “tidak setuju” memimpin dengan 2% suara, yaitu 50,1% banding 49,9%.
Hasil yang sangat tipis itu mengejutkan para analis setelah hasil jajak pendapat sebelum referendum menunjukkan bahwa pihak yang memilih “setuju” didukung oleh 60% warga Kolombia.
Referendum ini berlangsung enam hari setelah ditandatanganinya perjanjian damai final antara pemerintah dan gerakan gerilyawan nasional, yang mengakhiri pemberontakan sejak lama di negara itu. [em]