Pengeluaran Militer Global Naik Untuk Pertama Kalinya Sejak 2011

Sebuah pesawat mendarat setelah misi menarget ISIS di Irak dari dek kapal USS George H.W. Bush milik Angkatan Laut AS di Teluk Persia. (Foto: Dok)

Meningkatnya ketegangan antara China dan negara-negara lainnya di kawasan ini memicu peningkatan pengeluaran yang cukup “besar” oleh Indonesia, Filipina dan Vietnam.

Menurut data baru Lembaga Riset Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), pengeluaran militer di seluruh dunia meningkat untuk pertama kalinya sejak tahun 2011.

Total pengeluaran militer dunia untuk tahun 2015 adalah US$1,7 triliun, naik 1 persen dari tahun 2014.

Peningkatan itu umumnya disebabkan oleh kawasan Asia Pasifik dengan rata-rata negara-negara di kawasan itu meningkatkan pengeluaran militernya 5,4 persen.

SIPRI melaporkan meningkatnya ketegangan antara China dan negara-negara lainnya di kawasan itu memicu peningkatan pengeluaran yang cukup “besar” oleh Indonesia, Filipina dan Vietnam. Peningkatan itu juga menyebabkan Jepang membatalkan tren menurun dari pengeluaran militer jangka panjangnya.

SIPRI mengatakan negara-negara Eropa tengah seperti Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia, Romania dan Slovakia meningkatkan pengeluaran militer 13 persen karena khawatir akan agresi Rusia di Ukraina.

Amerika masih merupakan negara dengan anggaran militer terbesar dengan $596 miliar. Meskipun pengeluaran militer Amerika tahun 2015 menurun dari tahun 2014, penurunan itu dilakukan pada tingkat yang lebih lamban daripada beberapa tahun terakhir.

Anggaran Amerika hampir tiga kali lipat dari anggaran militer China yang ada di urutan kedua, yakni $215. Arab Saudi berada di urutan ketiga dengan $87 miliar dan Rusia keempat dengan pengeluaran $66 miliar. [my/al]