Penguasa Militer Mesir Perintahkan Investigasi atas Bentrokan Kairo

Perempuan muslim membawa al-Quran (kiri) untuk menunjukkan solidaritas dalam unjuk rasa warga Kristen Koptik di ibukota Kairo (10/10).

Dewan militer meminta pemerintah menyelidiki tewasnya 25 orang dalam bentrokan antara warga Kristen Koptik dan aparat keamanan, Minggu (9/10).

Dewan militer yang berkuasa di Mesir telah meminta pemerintah agar menyelidiki pembunuhan terhadap sedikitnya 25 orang dalam bentrokan maut hari Minggu antara warga Kristen Koptik dan aparat keamanan Mesir di Kairo.

Televisi pemerintah Mesir menyatakan, dewan militer mengeluarkan perintah itu hari Senin setelah pembicaraan darurat mengenai kekerasan terburuk di Mesir sejak pemberontakan bulan Februari yang menggulingkan presiden Hosni Mubarak. Para jenderal yang mengambil alih kekuasaan dari Mubarak juga mengulangi janji untuk pada akhirnya menyerahkan kekuasaan kepada penguasa sipil terpilih.

Kabinet Mesir yang diangkat oleh militer mengadakan rapat darurat hari Senin. Dalam pidato yang ditayangkan secara nasional di televisi hari Minggu larut malam, Perdana Menteri Essam Sharaf mengatakan kekerasan telah menimbulkan kemunduran di negara itu, bukannya kemajuan ke arah negara modern yang berlandaskan pada prinsip-prinsip demokrasi. Ia menuding pertikaian itu dilakukan oleh “tangan-tangan tersembunyi” orang-orang di dalam dan luar negeri yang bersekongkol, tetapi ia tidak merincinya.

Seorang warga Kristen Koptik Mesir meratapi kematian anggota keluarganya dalam bentrokan di Kairo, Minggu malam (9/10).

Sementara itu, ribuan warga Kristen Koptik Mesir menghadiri sebuah penguburan masal dari pemrotes Kristen yang tewas dalam bentrokan di jalan dengan pasukan keamanan Mesir di Kairo Minggu.

Pelayat memadati Gereja Katedral Abbasiya di Kairo untuk misa Senin, yang dipimpin oleh Paus ortodoks koptik, Shenouda, yang menyerukan pada warga Kristen agar mulai berpuasa tiga haris dan berdoa bagi pemulihan perdamaian.

Gereja Koptik mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa komunitas minoritas di Mesir mengalami berbagai masalah dan pelakunya masih bebas.

Paling sedikit 25 orang tewas dalam bentrokan Minggu, kebanyakan warga Kristen Koptik. Kekerasan dimulai setelah lebih dari 1.000 warga Kristen berjalan menuju bangunan televisi pemerintah di Kairo guna memprotes serangan baru-baru ini oleh Islamis radikal terhadap sebuah gereja di selatan negara itu.