Para penyelidik PBB mengatakan, mereka memiliki bukti kuat bahwa sebuah pesawat buatan Rusia yang digunakan angkatan udara Presiden Suriah Bashar al-Assad melangsungkan serangan gas sarin musim semi lalu yang menewaskan sedikitnya 83 warga sipil dan memicu serangan pembalasan dari Amerika Serikat.
Laporan terbaru Komisi Penyelidikan Suriah itu juga mengatakan, pasukan Amerika Serikat tidak mengambil semua langkah pencegahan yang layak untuk melindungi warga sipil sewaktu menyerang para tersangka teroris di Aleppo Maret lalu, yang menghancurkan sebagian kompleks sebuah masjid.
Laporan itu mengajukan sejumlah bukti yang terkuat hingga saat ini, yang menduga pasukan Arsad melangsungkan serangan 4 April itu terhadap kawasan Khan Sheikhoun di propinsi Idlib yang dikuasai pemberontak.
Sebagai tindakan penghukuman, AS dengan segera melancarkan serangan terhadap pangkalan udara Shayrat, di mana pesawat Sukhoi-22, yang melakukan serangan senjata kimia itu, lepas landas.
Laporan yang dikeluarkan Rabu (6/9) itu merekam peristiwa yang berlangsung dari Maret hingga awal Juli.
Sementara itu, sejumlah aktivis Suriah melaporkan, pertempuran sengit sedang berlangsung antara pasukan pro-pemerintah dan kelompok militan ISIS di sebuah garnisun di kota Deir el-Zour, Suriah Timur. [ab/uh]