Penyerang Bakar 12 Sekolah di Pakistan

Anak-anak Pakistan belajar di sebuah sekolah (foto: ilustrasi). Para penyerang membakar habis sedikitnya 12 sekolah di distrik Diamer di Gilgit-Baltistan.

Para pejabat di Pakistan Utara menyatakan para penyerang membakar habis sedikitnya 12 sekolah di kawasan Gilgit-Baltistan, Kamis (2/8) malam.

Pelaku tak dikenal membakar habis 12 sekolah, setengahnya adalah sekolah khusus pelajar putri, di kawasan Gilgit-Baltistan, Pakistan, Kamis (2/8) malam, sebut media setempat.

Dalam beberapa kasus, buku-buku dibawa keluar bangunan sekolah dan dibakar secara terpisah. Sebagian bangunan yang dibakar masih dalam tahap konstruksi. Warga mendengar ledakan pada malam hari, sebut surat kabar lokal, Pamir Times.

Tingkat melek huruf di Diamer, distrik tempat terjadinya serangan-serangan itu, termasuk salah satu yang terendah di Gilgit-Baltistan.

Polisi telah mengirim beberapa unit pasukan untuk operasi pencarian pelaku. Belum ada kelompok yang sejauh ini mengaku bertanggung jawab. Penduduk setempat melancarkan protes terhadap serangan-serangan itu.

Rehman Malik, ketua Komite Dalam Negeri Senat Pakistan, mengecam keras serangan tersebut dan menuntut agar Menteri Utama Gilgit-Baltistan membuat laporan resmi dan menangkap mereka yang bertanggung jawab.

Ini bukan serangan pertama terhadap sekolah-sekolah di kawasan yang penduduknya konservatif di Pakistan Utara tersebut.

Tujuh sekolah khusus perempuan di kawasan itu menjadi sasaran pada tahun 2004 dan kemudian pada tahun 2011.

Pakistan menghadapi krisis pendidikan, kata berbagai organisasi yang mendorong pemberantasan buta huruf. Hampir 25 juta anak-anak tidak bersekolah. Mereka yang bersekolah kerap menerima pendidikan yang tidak memenuhi standar mutu.

Menurut Alif Ailaan, suatu kampanye untuk mendukung pendidikan bermutu yang dikelola oleh satu tim spesialis media, 43 persen sekolah negeri di Pakistan berada dalam kondisi “berbahaya atau rusak dan kekurangan fasilitas dasar seperti furnitur, kamar mandi, tembok pembatas, listrik dan air bersih.”

Konstitusi Pakistan menjamin pendidikan gratis bagi semua anak berusia antara lima dan 16 tahun. [uh]