Tujuh tahun setelah kebakaran melalap gedung pencakar langit di London yang menewaskan 72 orang, penyelidikan publik yang menyeluruh akan segera melaporkan hasil investigasi insiden itu.
Laporan itu akan membeberkan sejumlah penyimpangan dan kesalahan yang mengubah kebakaran kecil di dapur apartemen menjadi kebakaran paling mematikan di Inggris sejak Perang Dunia II.
Ketua penyelidikan Martin Moore-Bick, seorang pensiunan hakim, Rabu (4/9) akan menyampaikan temuannya dari hasil penyelidikan selama enam tahun yang meneliti bagaimana kelemahan bangunan, lemahnya penegakan standar keselamatan dan kesalahan oleh petugas tanggap darurat berkontribusi terhadap jumlah korban tewas yang mengejutkan dalam kebakaran gedung apartemen Grenfell Tower.
BACA JUGA: Meghan Masak Bersama untuk Korban Kebakaran di LondonLaporan final itu mungkin bisa memberikan para penyintas beberapa jawaban yang sudah lama mereka cari, tetapi bukan tuntutan terhadap mereka yang bertanggung jawab. Tuntutan pidana ditangguhkan sampai penyelidikan selesai.
Sandra Ruiz, yang keponakannya, Jessica Urbano Ramirez (12 tahun), tewas dalam kebakaran tersebut, mengatakan bahwa "bagi saya, tidak ada keadilan tanpa orang-orang harus dipenjarakan."
“Hidup kami hancur pada malam itu. Orang-orang harus bertanggung jawab,” katanya. “Orang-orang yang mengambil keputusan dengan mengutamakan keuntungan di atas keselamatan masyarakat harus berada di balik jeruji besi.”
Kebakaran terjadi pada dini hari 14 Juni 2017, di sebuah apartemen di lantai empat dan menyebar ke gedung 25 lantai itu seperti sumbu yang menyala, dipicu oleh panel pelapis yang mudah terbakar di dinding luar menara.
Tragedi itu mencekam seluruh negeri dan memunculkan pertanyaan tentang lemahnya peraturan keselamatan dan kegagalan lain yang dilakukan pejabat serta dunia usaha yang mengakibatkan begitu banyak korban jiwa.
Insiden itu juga mendorong pencarian jati diri mengenai kesenjangan di Inggris.
Grenfell adalah bangunan perumahan umum yang terletak di salah satu lingkungan terkaya di London. Apartemen itu berlokasi hanya sepelemparan batu dari butik-butik mahal dan rumah-rumah elegan di kawasan Notting Hill. Kebanyakan korbannya adalah masyarakat kelas pekerja yang berasal dari imigran. Para korban berasal dari 23 negara dan termasuk supir taksi dan arsitek, seorang penyair, seniman muda ternama, pensiunan dan 18 anak-anak.
BACA JUGA: Pelapis Luar Bangunan 34 Gedung Bertingkat di Inggris, Tidak Lolos Uji Keselamatan KebakaranPenyelidikan tersebut, yang diumumkan oleh pemerintah pada pagi hari setelah kebakaran, telah mengadakan lebih dari 300 dengar pendapat publik dan memeriksa sekitar 1.600 pernyataan saksi.
Sebuah laporan awal yang diterbitkan pada 2019, yang membahas apa yang terjadi pada malam kebakaran, mengkritik pemadam kebakaran karena menyuruh warga untuk tidak keluar dari apartemen mereka dan menunggu sampai tim penyelamat datang. Saran tersebut diubah hampir dua jam setelah kebakaran terjadi, tetapi sudah terlambat bagi banyak orang di lantai atas untuk melarikan diri.
Moore-Bick mengatakan laporan akhir yang dirilis Rabu akan mengkaji "keputusan yang mengarah pada pemasangan sistem kelongsong yang sangat mudah terbakar pada bangunan tempat tinggal bertingkat tinggi."
Selama renovasi, Grenfell Tower telah dilapisi dengan lapisan aluminium dan polietilen - lapisan insulasi busa yang dilapisi oleh dua lembar aluminium kemudian diapit di sekitar lapisan polietilen, polimer plastik mudah terbakar yang meleleh dan menetes jika terkena panas.
Pengacara utama penyelidikan tersebut, Richard Millett, mengatakan sejumlah organisasi, termasuk perusahaan yang membuat pelapis tersebut, kontraktor yang bertanggung jawab atas perbaikan gedung dan pemerintah setempat, malah saling tuding sebagai pihak yang bersalah menyebabkan kebakaran tersebut.
Para penyintas dan keluarga yang berduka khawatir laporan tersebut akan menyebar kesalahan terlalu luas, sehingga tidak ada pihak yang bisa dihukum.
Polisi sedang menyelidiki puluhan individu dan perusahaan dan mempertimbangkan dakwaan, termasuk pembunuhan korporasi dan individu. Namun mereka mengatakan penuntutan apa pun harus menunggu hingga penyelidikan berakhir dan kemungkinan besar tidak akan dilakukan sebelum akhir 2026. [ft/es]