Seorang pejabat Prancis mengatakan ada kemungkinan kuat bahwa seorang warga Perancis menjadi salah seorang militan Negara Islam atau ISIS yang ikut ambil bagian dalam pemenggalan pekerja bantuan Amerika Abdul-Rahman Kassig.
Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve hari Senin (17/11) mengatakan bahwa intelijen Perancis menganalisis video militan yang dirilis hari Minggu itu dan percaya seorang warga Prancis 22 tahun terdapat di antara gambar-gambar yang menunjukkan kepala Kassig dan kepala beberapa tentara Suriah yang dipenggal.
Kassig mulai ditawan 13 bulan lalu ketika melakukan pekerjaan kemanusiaan di Suriah yang dilanda perang.
Presiden Amerika Barack Obama hari Minggu mengutuk pembunuhan itu, dan menyebutnya “tindakan kejahatan murni.”
Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengatakan kepada para wartawan bahwa Kassig, mantan ranger Angkatan Darat berusia 26 tahun, memiliki “nilai-nilai dan prinsip-prinsip luar biasa,” dan menerapkannya dengan membantu orang lain di mana pun diperlukan telah “mengorbankan nyawanya.”
Hagel mengatakan Amerika berkomitmen untuk mengalahkan kelompok Negara Islam atau ISIS.