Perancis mengatakan pertempuran sengit berlanjut di pegunungan bagian utara Mali, sebagai bagian dari operasi untuk mengusir pemberontak keluar dari benteng mereka yang masih tersisa.
Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan Selasa (26/2) pertempuran di wilayah Ifoghas, dekat perbatasan Aljazair, menargetkan daerah persembunyian kelompok teroris yang paling radikal.
Pasukan Perancis memasuki Mali pada bulan Januari untuk mendorong mundur militan yang bergerak menuju ibukota dan sejak itu telah bergabung dengan tentara Afrika dalam mendukung pasukan Mali.
Menurut Le Drian operasi itu dengan cepat kembali menguasai hampir semua bagian utara Mali, tapi daerah yang paling sulit belum terjangkau. Dia menyoroti tantangan dalam menjelajahi wilayah yang sangat luas untuk mencari tempat persembunyian para pemberontak yang tersisa. Menteri pertahanan itu juga membahas biaya misi Perancis yang diperkirakan lebih dari $130 juta.
Pasukan Perancis memasuki Mali pada bulan Januari untuk mendorong mundur militan yang bergerak menuju ibukota dan sejak itu telah bergabung dengan tentara Afrika dalam mendukung pasukan Mali.
Menurut Le Drian operasi itu dengan cepat kembali menguasai hampir semua bagian utara Mali, tapi daerah yang paling sulit belum terjangkau. Dia menyoroti tantangan dalam menjelajahi wilayah yang sangat luas untuk mencari tempat persembunyian para pemberontak yang tersisa. Menteri pertahanan itu juga membahas biaya misi Perancis yang diperkirakan lebih dari $130 juta.