Perancis Menahan 16 Tersangka Serangan Teroris di Paris

Polisi mengamankan lokasi di pusat kota Paris Selasa (17/11), pasca serangan maut Jumat lalu.

Polisi Paris mengatakan, 16 orang telah ditahan sehubungan dengan serangan mematikan hari Jumat (13/11).

Perancis menuntut dukungan sekutu Uni Eropanya atas tindakan militernya melawan ISIS, setelah kelompok itu menyerang Paris. Permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini datang ketika Perancis melancarkan serangan-serangan udara baru di atas kubu militan itu di Suriah.

Serangan teroris yang menimbulkan banyak korban di Paris itu, telah memicu tekad internasional untuk melawan militan itu. Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan kapal penjelajah bersenjata rudalnya, Moskva, yang kini berada di Laut Tengah, untuk bekerjasama dengan militer Perancis dalam operasi di Suriah.

Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry mengatakan gencatan senjata antara pemerintah Suriah dan pihak oposisi bisa diadakan beberapa minggu ke depan, agar dunia internasional bisa memusatkan perhatian melawan ISIS.

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan hari Jumat di Paris yang menewaskan sedikitnya 129 orang dan melukai 350 lainnya.

Menteri Pertahanan Perancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan, ke-27 anggota Uni Eropa mitra Perancis menyambut positif dan mereka bisa membantu “baik dengan mengambil bagian dalam operasi Perancis di Suriah atau Irak, maupun dengan mengurangi beban atau memberi dukungan kepada Perancis dalam operasi-operasi lainnya. ''

Polisi Paris mengatakan, 16 orang telah ditahan di wilayah itu sehubungan dengan serangan mematikan hari Jumat (13/11). Polisi Paris juga telah melakukan 104 razzia sejak negara dinyatakan dalam keadaan darurat Sabtu lalu. [ps/ii]