Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menangguhkan operasi militer di Afghanistan dan mengatakan ia sebelumnya mempertimbangkan penarikan mundur segera dari Afghanistan, jika kondisi keamanan tidak ditegakkan secara jelas setelah serangan hari Jumat di Afghanistan timur.
Hari Selasa, Menteri Luar Negeri Perancis Alain Juppe memberitahu parlemen bahwa Perancis tidak akan tunduk pada rasa panik dan menarik mundur dengan segera semua tentara Perancis dari Afghanistan tahun ini. Ia mengatakan imbauan penarikan mundur tentara sepenuhnya menjelang akhir tahun 2012 belum dipertimbangkan secara seksama.
Perancis menempatkan sekitar 3.600 tentara di Afghanistan, umumnya di Afghanistan timur, sementara semua tentara tempur Perancis dijadwalkan akan meninggalkan negara itu pada tahun 2014.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai hari Selasa mengadakan lawatan lima hari ke Turkmenistan dan Eropa. Ia diperkirakan akan ke Perancis, dimana menurut kantornya ia akan menandatangani perjanjian kemitraan strategis dengan Presiden Sarkozy.
Hari Jumat, seorang tentara Afghanistan melepaskan tembakan ke arah tentara-tentara Perancis yang tidak bersenjata sewaktu pelatihan di pangkalan militer di provinsi Kapisa. Penembakan itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian insiden di mana tentara internasional tewas dibunuh pasukan keamanan Afghanistan.
Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen menegaskan serangan itu merupakan terisolasi. Ia memberitahu surat kabar Prancis Le Monde hari Selasa bahwa ia memahami keprihatinan Perancis tentang keamanan dan bahwa proses perekrutan tentara Afghanistan harus dikaji ulang.