Gilani tiba di mahkamah hari Kamis dengan kehadiran keamanan yang ketat, untuk membela keputusannya untuk tidak meminta pihak berwenang Swiss membuka kembali kasus korupsi terhadap Presiden Asif Ali Zardari.
Gilani mengatakan Presiden Zardari, sebagai kepala negara, mempunyai kekebalan. Zardari dituduh korupsi dalam sebuah kasus yang terjadi tahun 1990-an.
Mahkamah menangguhkan sidang sampai awal Februari. Hari Rabu, kuasa hukum Gilani memberitahu mahkamah bahwa kliennya tidak bersalah melakukan penghinaan.
Perdana Menteri terancam hukuman penjara dan pemberhentian dari jabatan kalau didapati bersalah.
Perintah mahkamah itu meningkatkan tekanan terhadap kepemimpinan sipil di Pakistan, yang menghadapi satu lagi perjuangan di mahkamah agung dan tegangan tinggi dengan militer yang kuat di negara tersebut.