Perempuan Afghanistan Dominasi Dunia Rumah Makan

Sima Azimi (kiri), 20, seorang pelatih di klub Shaolin Wushu, makan siang bersama murid-muridnya di sebuah restoran di Kabul, Afghanistan 2 Februari 2017. (Foto: Reuters/Mohammad Ismail)

Perempuan secara perlahan bergeser ke industri rumah makan yang sebelumnya didominasi pria di Afghanistan. Salah satu restoran yang sepenuhnya dikelola oleh perempuan di provinsi Bamyan, Afghanistan menarik perhatian pecinta makanan di wilayah tersebut.

Haidaryan adalah rumah makan unik yang dibuka oleh Zahira Haidari yang hanya mempekerjakan perempuan. Haidari mengatakan, dia membuka restoran tidak hanya untuk memasak makanan lezat, tetapi juga untuk membantu memberdayakan perempuan di dunia kerja.

"Di Afghanistan dan terutama di Bamyan, perempuan dan laki-laki sering duduk terpisah di restoran. Saya tidak mau begitu di sini. Saya ingin menciptakan sebuah lingkungan di mana semua orang diperlakukan setara," kata pemilik restoran, Haidari.

Sementara sorang pengunjung, Parham Kohwash mengatakan,"Saya biasanya datang di sini karena pengaturan duduknya, anak laki-laki dan perempuan bisa mengobrol bersama-sama dengan nyaman."

BACA JUGA: Ruang Kerja Bersama di Pakistan Bantu Bisnis Perempuan

Hal lain yang membedakan restoran ini dari pesaingnya adalah sebagian besar hidangan dalam menu yang oleh penduduk setempat disebut 'awa-saana' atau makanan yang meimbulkan selera.

Sementara kebanyakan rumah-rumah makan menyajikan hidangan yang sama seperti kebab, aneka nasi, dll, Haidaryan mengkhususkan pada hidangan khas Afghan yang dibuat dari adonan seperti bolani, ashak dan mantu yang serupa dengan pastel atau dumpling yang sukar didapati di restoran lain.

Itulah yang membuat para pelanggannya selalu kembali untuk makan di sini.

“Saya memesan bolani dan samosa yang sangat lezat. Ini pertama kalinya saya ke sini dan enak. Anak-anak saya menyukai tempat ini dan selalu minta diajak ke sini," kata seorang pelanggan, Zahra Akbar.

BACA JUGA: Ibu Rumah Tangga Afghanistan Banyak Beralih Menjadi Pengusaha

"Meskipun terkadang kami membuat sendiri di rumah, tapi tetap saja ke sini, ada sesuatu yang menarik di RM ini," tambah pelanggan lainnya, Haji Abdullah.

Dan di suatu negara seperti Afghanistan, RM Haidaryan juga melayani katering dan makanan yang bisa diantarkan.

“Pelayanan kami tidak hanya terbatas restoran. Kami menerima pesanan dan mengantarkan makanan," kata Zahira Haidari.

BACA JUGA: Jurnalis Perempuan Afghanistan Masih Hadapi Diskriminasi Gender

Restoran ini sekarang mempunyai delapan pegawai perempuan termasuk koki dan pramusaji. Semuanya mendapat masukan yang positif.

"Sangat menyenangkan ketika mendengar orang-orang di jalan dan di restoran yang mengatakan hidangan kami begitu lezat," kata juru masak, Ma’asomah.

Bamyan adalah tempat peninggalan patung Buddha raksasa yang dihancurkan oleh Taliban, sehingga menarik wisatawan dari seluruh negeri. Para pegawai Haidaryan berharap, bisa memuaskan selera tiap pengunjungnya yang lapar dengan hidangan yang disajikannya”. [ps/ii]