Para peserta aksi, yang dipimpin para pemimpin oposisi dan parlemen itu, berpawai ke Kementerian Dalam Negeri untuk mengecam “represi” dalam beberapa bulan belakangan ketika para demonstran disemprot gas air mata oleh pasukan keamanan.
Aksi itu diadakan sehari setelah seorang pemuda ditembak kepalanya dalam bentrokan antara para demonstran dan pasukan keamanan, sehingga jumlah korban tewas karena bentrokan semacam itu mencapai 37 orang dalam lima pekan terakhir.
Penasihat Keamanan Nasional AS H.R. McMaster bertemu Presiden Dewan Nasional Venezuela Julio Borges di Washington hari Jumat untuk membahas krisis yang sedang berlangsung dan perlunya pemerintah mematuhi konstitusi.
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley juga merilis pernyataan mengenai protes-protes itu, menyerukan rezim Maduro untuk menghormati konstitusi.
Protes-protes itu pecah setelah Mahkamah Agung Venezuela mengumumkan pada 30 Maret bahwa mereka akan mencabut kewenangan legislatif Dewan Nasional yang dikuasai oposisi. Pengadilan itu mengubah sikapnya di tengah kecaman domestik dan internasional mengenai upaya perebutan kekuasaan. [vm]
Ratusan perempuan yang berpakaian serba putih berunjuk rasa di ibukota Venezuela hari Sabtu (6/5), melanjutkan demonstrasi selama lebih dari sebulan untuk menentang Presiden Nicolas Maduro.