Ibu kota Amerika adalah salah satu kota yang paling terpukul. Washington, D.C. pada tahun 1968 adalah satu dari 100 lebih kota yang dilanda kerusuhan sipil setelah pembunuhan Martin Luther King, Junior.
Lima dekade kemudian, kerusakan akibat kerusuhan itu sudah tak terlihat. Terhapus darikawasan yang dulu banyak menampilkan pertunjukan oleh penghibur kulit hitam terkenal yang disebut "Black Broadway."
“Perubahan besar terjadi pada tahun 1968 ketika Dr. King dibunuh. Itu adalah masa yang sangat, sangat, sangat menyedihkan. Saya ingat malam itu ketika seseorang menerobos pintu dan berkata, ‘Dr. King ditembak! Dr. King ditembak!’,” tutur Virginia Ali.
Virginia Ali adalah pemilik restoran ikonik di Washington, Ben's Chili Bowl. Ketika kerusuhan mulai berkobar, dan walikota mendeklarasikan jam malam, Ben’s Chili Bowl tetap buka, melayani para petugas penanggap pertama dan pemimpin masyarakat.
Ali ingat bagaimana semuanya bermula. “Kami menemukan radio transistor. Seseorang punya radio transistor,” katanya.
“Semua program musik dihentikan. Semua orang yang bekerja di stasiun itu di mengudara,memohon dan meminta orang-orang untuk kembali ke rumah, melindungi anak-anak, melindungi apa yang masih tersisa,” ujar Dewey Hughes.
Dewey Hughes adalah seorang penyiar radio di Voice of America pada awal 1960-an. Dan pada tahun 1968, dia bekerja di stasiun radio WOL-AM di Washington. Pembunuhan King memicupergolakan tidak hanya di Washington tetapi di seluruh Amerika Serikat.
Kurator museum Smithsonian Samir Meghelli mengatakan ketika orang kulit putih meninggalkan kota, begitu pula pendanaan publik. Kerusuhan di Washington berlangsung hampir dua minggu. Tiga belas orang meninggal. Lebih dari 12 ratus kebakaran menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Kerusakan properti bernilai sekitar 24 juta dolar (atau setara dengan $174 juta hari ini).
Banyak yang berubah dalam 50 tahun. Washington sudah memiliki delapan walikota sejak 1968, semuanya berkulit hitam. Walikota saat ini adalah walikota perempuan kedua.
Orang kulit putih sudah kembali dan Washington tidak lagi menjadi kota yang mayoritas penduduknya berkulit hitam. Washington, D.C. sudah mengalami peremajaan besar-besaran, dimana biaya perumahan termasuk di antara yang tertinggi di Amerika. [as/ds]