Pertempuran Melawan Militan Muslim di Marawi, 13 Marinir Filipina Tewas

Marinir Filipina bergerak maju melawan kelompok Maute di Kota Marawi di Filipina selatan, 29 Mei 2017 (Foto: dok).

Tiga belas orang marinir Filipina tewas dalam pertempuran sengit melawan militan Muslim yang telah mengepung kota Marawi di Filipina selatan selama hampir sebulan. Ini adalah jumlah korban terbesar dalam satu hari pasukan pemerintah, kata militer hari Sabtu (10/6).

Marinir itu sedang melakukan penggeledahan dari rumah ke rumah mencari militan yang bersekutu dengan ISIS yang masih menduduki sebagian Marawi ketika pertempuran pecah hari Jumat (9/6), kata Letkol Jo-ar-Herrera, juru bicara Divisi Infanteri Pertama angkatan darat Filipina.

Ia mengatakan sekitar 30 hingga 40 militan menggunakan kaum sipil sebagai tameng manusia, yang mempersulit pasukan beroperasi, dan juga mereka menempati banyak masjid di kota tersebut.

"Empat puluh satu marinir luka-luka," katanya.

Pemerintah sebelumnya mengatakan bahwa konflik di Marawi telah menewaskan 20 orang sipil, 134 orang militan dan 39 tentara pemerintah. Ratusan ribu orang telah mengungsi dari kota itu, dan beberapa bagian kota itu telah runtuh oleh pertempuran dan serangan udara pemerimtah dalam usaha menghalau pemberontak.

“Pukulan sementara ini tidak mengendurkan tekad kami sedikit pun,” kata juru bicara militer Kolonel Edgard Arevalo.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memberlakukan undang-undang darurat perang di daerah Mindanao, sepertiga wilayah Filipina di selatan dan tempat puluhan tahun pemberontakan Muslim separatis. [gp]