Pejabat Kurdi dan aktivis setempat mengatakan berondongan tembakan dari pasukan pemberontak Suriah hari Selasa (5/4) menewaskan sekurangnya 11 warga sipil dan mencederai puluhan lainnya di sebuah distrik Kurdi di Aleppo.
Meskipun ada gencatan senjata rapuh yang ditengahi oleh Amerika dan Rusia yang berlaku awal bulan lalu, pemberontak Laskar Islam dan sekutunya mengatakan mereka akan terus memerangi pasukan YPG Kurdi di lingkungan Sheikh Maqsoud di Aleppo yang mayoritas berpenduduk Kurdi.
Kelompok pemberontak ekstremis, Laskar Islam dalam pernyataan video mengatakan gempuran terhadap lingkungan Kurdi itu sebagai tanggapan atas serangan-serangan pasukan Kurdi dan sekutunya di wilayah Aleppo yang dikuasai pemberontak.
“Kami akan mengempur seluruh posisi milisi Kurdi Sheikh Maqsoud,” kata seorang komandan kelompok pemberontak yang tidak diketahui namanya dalam video sementara pengeboman dimulai.
Laporan-laporan berita setempat mengatakan sebagian besar korban adalah warga sipil yang berusaha melarikan diri.
“Gempuran tidak berhenti sejak pagi ini” kata Berfin Roj wartawan setempat. “Mereka menggunakan semua jenis senjata seperti mortir dan artileri berat”.
“Pemberontak hanya menyasar warga sipil di sini” kata Roj kepada VOA lewat telepon sementara suara tembakan terdengar dibelakangnya. Ia menambahkan korban cedera tidak bisa dirawat karena langkanya peralatan medis sementara daerah itu dikepung pasukan pemberontak selama berminggu-minggu.
Sebuah video yang dipasang di YouTube oleh Laskar Islam hari Selasa menunjukkan Laskar itu menembakkan misil darat-ke-darat terhadap pasukan Kurdi.
Pihak JPG Kurdi melaporkan gempuran itu kepada tim koordinasi gencatan senjata PBB untuk Suriah yang memantau kemungkinan pelanggaran.
Para aktivis setempat mengatakan meningkatnya pertempuran antara pasukan Kurdi dan pemberontak Islamis terjadi karena pemberontak berupaya merebut kawasan Kurdi yang strategis dari kota Aleppo. [my/al]