Pertemuan G-20 Fokus Bahas Krisis Kemanusiaan di Afghanistan

Sekumpulan warga Afghanistan tampak berkumpul di luar kantor imigrasi pada 6 Oktober 2021 setelah Taliban mengumumkan bahwa mereka akan mulai menerbitkan paspor kembali kepada para warga. (Foto: Reuters/Jorge Silva)

Perdana Menteri Italia Mario Draghi akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak khusus Kelompok 20 negara dengan ekonomi terbesar (G20) pada Selasa (12/10) untuk membahas masalah Afghanistan, mengingat kekhawatiran yang muncul akan bencana kemanusiaan setelah Taliban kembali berkuasa.

Sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus lalu, negara itu, yang sebelumnya sudah mengalami kesulitan akibat kekeringan dan kemiskinan parah akibat perang selama puluhan tahun, telah mengalami kehancuran ekonomi yang meningkatkan momok eksodus pengungsi dari negara tersebut.

BACA JUGA: Uni Eropa Janjikan Lebih Banyak Bantuan bagi Warga Afghanistan

Pertemuan dalam konferensi video itu akan berfokus pada kebutuhan bantuan, kekhawatiran akan keamanan dan cara-cara menjamin perjalanan yang aman ke luar negeri bagi ribuan warga Afghanistan sekutu Barat yang masih berada di negara itu.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan bergabung dengan KTT itu, menggarisbawahi peran sentral PBB dalam mengatasi krisis tersebut karena banyak negara tidak ingin menjalin hubungan langsung dengan Taliban.

BACA JUGA: Lagi, Sejumlah Perempuan Protes Hak-Hak Bekerja dan Sekolah di Afghanistan

Italia, yang menjadi presiden bergilir G20, bekerja keras untuk mengadakan pertemuan itu sementara negara-negara dalam kelompok itu berbeda pandangan tentang bagaimana menangani Afghanistan setelah kekacauan yang timbul sewaktu Amerika menarik pasukannya dari Kabul.

Pertemuan pada Selasa dilakukan kurang dari tiga minggu sebelum KTT resmi para pemimpin G-20 di Roma pada 30-31 Oktober. KTT itu akan berfokus pada perubahan iklim, pemulihan ekonomi global, penanggulangan malnutrisi, dan pandemi COVID-19. [ka/ah]