Pesohor TV Calonkan Diri di Pilpres, Oposisi Rusia Terpecah

Ksenia Sobchak, pesohor TV Rusia menyatakan akan maju dalam Pilpres Rusia (foto: dok).

Pencalon diri sebagai presiden yang diajukan seorang pesohor TV Rusia, menimbulkan reaksi saling bertentangan di kalangan oposisi di Rusia hari Kamis (19/10). Sejumlah pihak menuduhnya jatuh ke tangan Kremlin, sementara pihak lainnya menyambut langkah tersebut,

Meski juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, membantah bahwa Kremlin mendorong Ksenia Sobchak untuk mencalonkan diri, beberapa tokoh oposisi mengatakan, langkah pemandu acara televisi terkenal itu akan memungkinkan pemerintah mengonter sikap apati para pemilih dan -- pada waktu bersamaan – menebarkan benih perpecahan di kalangan oposisi.

Sobchak yang berusia 35 tahun mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri dalam pemilu Maret 2018, Rabu, dengan alasan negaranya sudah bosan dengan situasi yang stagnan dan memerlukan perubahan.

Ia adalah putri Anatoly Sobchak, walikota St. Petersburg pada awal 1990-an yang terkenal dengan semangat reformasinya. Presiden Vladimir Putin pernah bekerja sebagai wakil ayahnya.

Sobchak, yang bergabung dengan protes anti-Kremlin pada 2011 dan 2012, mengatakan, ia telah memperingatkan Presiden Putin mengenai niatnya itu pada sebuah pertemuan baru-baru ini dan Putin tampaknya tidak menyukainya.

Putin belum mengungkapkan apakah ia akan mencalonkan diri kembali. Namun, banyak kalangan memperkirakan, ia akan melakukannya.

Pemimpin liberal Grigory Yavlinsky memperingatkan, Sobchak akan memainkan peran serupa milyader Mikhail Prokhorov, yang menantang Putin pada pemilu 2012. Prokhorov menempatkan dirinya sebagai perwakilkan liberal Rusia ketika itu. Kenyataannya, langkah itu membuat Putin meraih hampir 64 persen suara sementara Prokhorov hanya 8 persen. [ab/uh]