Perusahaan farmasi Pfizer hari Rabu (25/5) mengatakan akan menyediakan hampir dua lusin produknya, termasuk vaksin dan obat COVID-19, dengan harga dasar – bukan harga untuk memperoleh profit – di beberapa negara paling miskin didunia.
Pfizer mengumumkan program itu dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss; dan mengatakan program ini ditujukan untuk memperbaiki kesetaraan kesehatan di 45 negara berpenghasilan rendah. Kebanyakan negara ini ada di benua Afrika, tetapi daftar ini juga memuat Haiti, Suriah, Kamboja, serta Korea Utara.
Produk-produk Pfizer ini, yang mudah didapat di AS dan Uni Eropa, mencakup 23 obat dan vaksin untuk mengobati penyakit infeksi, beberapa jenis kanker, dan kondisi peradangan yang jarang.
Your browser doesn’t support HTML5
Juru bicara perusahaan itu Pam Eisele mengatakan obat dan vaksin ini hanya tersedia dalam jumlah kecil di 45 negara.
Pfizer yang berpusat di New York akan memungut biaya produksi saja dan biaya distribusi yang minimum, kata Eisele. Pfizer akan mematuhi sanksi-sanksi dan semua aturan hukum lainnya yang berlaku.
Bisnis obat ini juga berencana memberi pendidikan publik, pelatihan untuk petugas kesehatan, serta pengelolaan sediaan obat-obatan.
“Temuan kami ketika pandemi berlangsung adalah pasokan saja tidak cukup untuk mengatasi isu-isu yang dihadapi negara ini,” demikian kata Ketua dan CEO Pfizer Albert Bourla pada Rabu ketika berbicara di Davos. [jm/em]