Dalam pidato inaugurasi, Presiden Obama menyebut peran penting perempuan dalam pembangunan negara, ia juga menemui sejumlah perempuan usai pelantikan.
WASHINGTON DC —
Dalam pidato pelantikan selepas pengambilan sumpah jabatan di Capitol Hill hari Senin (21/1), Presiden Obama beberapa kali menyatakan pentingnya persatuan di antara warga Amerika.
Inilah salah satu petikan pidato Presiden Barack Obama selepas pelantikan di Capitol Hill Senin siang. Selain beberapa kali menyebut pentingnya mempersatukan kembali warga Amerika, Presiden Obama juga menyebut arti penting kaum perempuan.
“Perjalanan kita sebagai bangsa belum lengkap jika istri, ibu, dan anak-anak perempuan kita belum memperoleh penghasilan yang sebanding dengan pekerjaan yang mereka lakukan,” papar Obama.
Dr. Olivia Hooker – salah satu di antara korban kerusuhan antar ras di Tulsa Oklahoma yang selamat – memuji pidato tersebut.
Dr. Olivia Hooker yang berusia 98 tahun bersama sekitar 10 pejuang perempuan lain yang selamat dari kerusuhan antar ras di Tulsa Oklahoma pada tahun 1921, ikut menghadiri upacara pelantikan Presiden Obama dari halaman depan Capitol Hill.
Seorang perempuan lainnya, Gayle, yang datang dari Texas, menilai pidato Presiden Obama memberi banyak harapan baru bagi kaum perempuan. Gayle yang berprofesi sebagai pengacara menyatakan Presiden Obama bersikap jujur mengakui kelebihan kaum perempuan dan kesetaraan hak yang masih harus diperjuangkan.
Sementara George, seorang warga yang kehilangan sebagian fungsi tubuhnya dalam Perang Vietnam merasa senang dengan pidato Presiden Obama, karena menyentuh hampir semua isu yang penting bagi warga Amerika.
Dalam pidato selama 15 menit seusai pelantikannya, Presiden Barack Obama tidak mengangkat isu-isu tertentu secara rinci. Beberapa analis sebelumnya memperkirakan Presiden Obama baru akan bicara lebih rinci dalam pidato kenegaraan di hadapan Kongres pada tanggal 12 Februari mendatang, atau sekitar tiga minggu setelah pelantikan.
Inilah salah satu petikan pidato Presiden Barack Obama selepas pelantikan di Capitol Hill Senin siang. Selain beberapa kali menyebut pentingnya mempersatukan kembali warga Amerika, Presiden Obama juga menyebut arti penting kaum perempuan.
“Perjalanan kita sebagai bangsa belum lengkap jika istri, ibu, dan anak-anak perempuan kita belum memperoleh penghasilan yang sebanding dengan pekerjaan yang mereka lakukan,” papar Obama.
Dr. Olivia Hooker – salah satu di antara korban kerusuhan antar ras di Tulsa Oklahoma yang selamat – memuji pidato tersebut.
Dr. Olivia Hooker yang berusia 98 tahun bersama sekitar 10 pejuang perempuan lain yang selamat dari kerusuhan antar ras di Tulsa Oklahoma pada tahun 1921, ikut menghadiri upacara pelantikan Presiden Obama dari halaman depan Capitol Hill.
Seorang perempuan lainnya, Gayle, yang datang dari Texas, menilai pidato Presiden Obama memberi banyak harapan baru bagi kaum perempuan. Gayle yang berprofesi sebagai pengacara menyatakan Presiden Obama bersikap jujur mengakui kelebihan kaum perempuan dan kesetaraan hak yang masih harus diperjuangkan.
Sementara George, seorang warga yang kehilangan sebagian fungsi tubuhnya dalam Perang Vietnam merasa senang dengan pidato Presiden Obama, karena menyentuh hampir semua isu yang penting bagi warga Amerika.
Dalam pidato selama 15 menit seusai pelantikannya, Presiden Barack Obama tidak mengangkat isu-isu tertentu secara rinci. Beberapa analis sebelumnya memperkirakan Presiden Obama baru akan bicara lebih rinci dalam pidato kenegaraan di hadapan Kongres pada tanggal 12 Februari mendatang, atau sekitar tiga minggu setelah pelantikan.