Pidato Wisuda Bagi Pelajar dan Mahasiswa AS Disiarkan Lewat Podcast

Seorang mahasiswa, Isabella Pelletiere, menggunakan masker dan topi kelulusan sebagai ilustrasi. (Foto: Istimewa / Isabella Pelletiere)

Pandemi virus corona telah mengacaukan rencana kelulusan dan wisuda para pelajar dan mahasiswa di Amerika. Tidak ada lagi upacara wisuda di gedung-gedung dan perayaan yang megah, karena banyak negara bagian di AS masih menerapkan penutupan wilayah dan memerintahkan jaga jarak fisik dan sosial bagi warganya.

Namun satu perusahaan kepenyiaran yang mengudarakan 850 lebih siaran langsung, dengan pangsa pasarnya yang luas di seluruh negeri menyelenggarakan wisuda khusus.

Kini, tokoh-tokoh terkenal seperti mantan Menlu Hillary Clinton, pembawa acara bincang-bincang malam di televisi Jimmy Fallon, musisi dan penyanyi John Legend, termasuk diantara puluhan orang yang akan menawarkan kata-kata bijak melalui siaran podcast kepada lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi yang harus tetap berada di rumah karena wabah virus corona.

Para kadet yang mengenakan masker memberi hormat pada upacara kelulusan untuk Kelas 2020 di Akademi Angkatan Udara A.S., Sabtu, 18 April 2020, di Akademi Angkatan Udara, selama wabah corona. (Foto: AP)

Perusahaan kepenyiaran IHeart Media Inc mengatakan akan memulai podcast yang disebut "Pidato Wisuda: Pidato-pidato untuk Kelas 2020" pada 15 Mei. Wisuda yang biasanya berlangsung pada Mei dan Juni telah dibatalkan karena orang Amerika tetap diperintahkan untuk tinggal di rumah guna memperlambat penyebaran virus corona, demikian dilaporkan kantor berita Reuters.

Banyak diantara pembicara pada siaran podcast ini adalah orang-orang yang biasanya hadir pada upacara wisuda di Universitas-universitas Amerika untuk memberikan inspirasi kepada para lulusan. Para pembicara yang direncanakan memberi pesan-pesan bijak ini termasuk penyanyi kantri Tim McGraw, Kesha dan Pitbull; jurnalis Katie Couric; pelatih bola basket perguruan tinggi Mike Krzyzewski; dan pensiunan Jenderal Stanley McChrystal.

"Pelajar SMU dan mahasiswa perguruan tinggi yang akan lulus selalu membutuhkan inspirasi, kepastian dan nasihat hidup ketika mereka menuju bab berikutnya dalam kehidupan mereka, dan itu khususnya juga diperlukan tahun ini," kata Conal Byrne, Presiden iHeartPodcast Network.

BACA JUGA: Imbas Corona: Universitas Harvard Lakukan Sejumlah Langkah Penghematan

Podcast wisuda itu "menyertakan sebagian dari tokoh saat ini yang paling berpengalaman dan menginspirasi di negara ini untuk merayakan kegigihan, kekuatan dan prestasi lulusan tahun ini," tambah Byrne.

IHeart Media juga sudah mengadakan pesta kelulusan "prom virtual" yang sudah disiarkan hari Jumat, 1 Mei oleh stasiun radio Los Angeles KIIS-FM bagi para pelajar SMU yang tidak bisa lagi bisa mengikuti acara yang biasanya dilakukan setiap tahun.

"Menurut saya sangat menyenangkan bagaimana kita bisa berkumpul secara online mengadakan prom dan bersuka ria. Kita masih bisa berdandan dan melakukan sebagaimana layaknya prom. Berdandan adalah bagian yang paling saya sukai," kata Alauna Stults.

Prom virtual menampilkan selebriti termasuk lagu-lagu DJ oleh Joe Jonas, Dillon Francis dan Loud Luxury.

BACA JUGA: Siswa AS Belajar Secara 'Online' Selama Karantina Wilayah

Donna Sheperis, asisten professor of counseling di Los Altos, California, kampus Palo Alto University, melihat ironi lainnya pada generasi canggih teknologi , yang harus ketinggalan prom.

Menurut data National Center for Education Statstic (NCES) Amerika selama tahun ajaran 2019-2020 hampir tiga juta gelar kelulusan sedianya diberikan untuk perguruan tinggi dan universitas. Angka tersebut terdiri dari 989 ribu sarjana muda, 1,975 juta sarjana, 820 ribu untuk pasca sarjana dan 184 ribu untuk gelar doktoral.

Sebagaimana yang terjadi hampir di seluruh dunia, mahasiswa AS, bukan hanya kehilangan kesempatan wisuda yang sudah dinanti-nanti, namun mereka juga kini mengkhawatirkan ketidak pastian dalam memasuki lapangan pekerjaan yang tidak menentu.

Ekonomi AS terimbas parah oleh penutupan kegiatan ekonomi dan perusahaan-perusahaan. Kesempatan membuka lapangan kerja baru tampaknya akan mengalami penurunan bahkan mungkin akan sangat lamban. [my/jm]