Perdana Menteri Australia Anthony Albanese akan mengunjungi China pada awal November untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping pada saat kedua mitra dagang sedang memperbaiki hubungan yang sempat mendingin.
Rencana kunjungan itu disampaikan oleh Albanese pada Minggu (22/10).
BACA JUGA: China Perketat Ekspor Grafit untuk Bahan Utama Baterai ListrikLawatan Albanese ke China dijadwalkan berlangsung dari 4 November hingga 7 November setelah China setuju untuk menunda pertikaian mengenai tarif tinggi yang dikenakan terhadap minuman anggur Australia. Sengketa itu sudah diajukan ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organisation/WTO).
“Saya menantikan kunjungan ke China, langkah penting untuk memastikan hubungan yang stabil dan produktif,” kata Albanese dalam pernyataannya.
“Saya menyambut kemajuan yang sudah kita buat untuk mengembalikan produk-produk Australia, termasuk anggur Australia, ke pasar China,” imbuhnya.
Pada 2020, China mengenakan tarif impor yang tinggi terhadap sejumlah produk ekspor utama Australia, seperti jelai, daging, dan minuman anggur. China ingin unjuk kekuatan pada saat sengketa dengan bekas pemerintahan konservatif Australia memuncak.
Namun, sejumlah hambatan perdagangan itu perlahan terurai ketika pemerintahan tengah-kiri Australia, yang terpilih pada Mei tahun lalu, mengadopsi pendekatan yang lebih ramah.
BACA JUGA: Wartawan Cheng Lei yang Ditahan 3 Tahun di China Kembali ke AustraliaSelain itu, ada sejumlah kemajuan dari sisi diplomatik. Awal bulan ini, China setuju membebaskan wartawan Australia, Cheng Lei, yang ditahan lebih dari tiga tahun atas tuduhan spionase yang kabur
Kunjungan Albanese akan menjadi kunjungan Perdana Menteri Australia ke China yang pertama sejak 2016.
“Saya menantikan untuk berdiskusi dengan Presiden Xi dan Perdana Menteri Li tentang kepentingan nasional Australia,” imbuhnya. [ft/ah]